Tingkatkan Ereksi Secara Alami

Kekerasan ereksi itu bisa dioptimalkan secara alami tanpa menggunakan obat apapun pada beberapa kasus. Bahkan teknik yang akan saya bagikan ini merupakan sebuah pertolongan pertama yang harus dilakukan pada pria yang mengalami gangguan ereksi, karena metode-metode ini relatif aman, tidak efek samping, dan bisa dilakukan dengan mudah.

Kekerasan ereksi merupakan hal yang sangat penting dan krusial untuk performa seksual yang baik saat berhubungan dengan pasangan. Kekerasan ereksi penis itu sendiri ada derajatnya masing-masing, di artikel sebelumnya saya pernah membahas ya jenis tingkat derajat kekerasan ereksi penis. Tentu yang paling optimal itu adalah derajat nomor 4.

Tetapi tidak bisa dipungkiri, terkadang terdapat beberapa gangguan yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya penurunan kekerasan ereksi penis. Seringkali hal ini membuat seorang pria menjadi panik dan bingung apa yang harus dilakukan.

Beberapa penderita gangguan ereksi ada yang mencoba pengobatan awal dengan membeli obat secara sembarangan ataupun konsumsi jamu atau kopi ereksi, padahal hal tersebut sangat tidak sarankan karena bisa membahayakan kesehatan tubuh. Sebagai pertolongan awal yang dapat dilakukan, berikut ini saya bagikan 6 cara untuk mengoptimalkan ereksi penis secara alami.

  1. Konsumsi Makanan Ramah Penis

Disclaimer awal, tidak ada satupun bahan makanan, yang ketika dikonsumsi ia akan langsung secara otomatis membuat penis memiliki ereksi yang kuat maksimal. Terkecuali produk makanan atau minuman tersebut dicampur dengan obat-obat kimia secara illegal, sehingga dapat membuat terjadi secara instan. Ini yang sering dilakukan pada produk jamu, permen, kopi, atau obat herbal alami yang diklaim bisa membuat ereksi secara cepat.

Makanan yang sehat itu berperan penting untuk menjaga kesehatan aliran darah dan fungsi ereksi pada penis. Hal ini dikarenakan pada makan-makanan yang sehat, terdapat kandungan nutrisi dan zat gizi yang baik untuk kesehatan penis.

Adapun makanan yang diketahui memiliki manfaat baik untuk ereksi, secara umum adalah tipikal makanan segar, seperti sayur, buah, daging, dan kacang-kacangan. Untuk makanan siap saji seperti yang dalam kaleng atau kemasan kardus itu lebih baik untuk dihindari karena nutrisinya lebih minim dan rentan akan bahan pengawet.

Sekarang secara khusus, rekomendasi makanan yang diketahui baik untuk mengoptimalkan ereksi adalah sebagai berikut: sayur hijau, alpukat, semangka, gandum, kopi, dan ikan. Sementara itu, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dikurangi, yaitu makan yang tinggi akan kolestrol seperti gorengan, produk yang tinggi gula seperti minuman bersoda, dan daging yang diproses juga daging merah seperti sosis.

  1. Olahraga dan Olahpenis

Olahraga berperan penting untuk menjaga aliran darah yang baik di penis  dan mengoptimalkan hormon testosteron yang berperan penting untuk fungsi seksual. Tapi yang harus diperhatikan adalah jenis dan metode dalam berolahraganya.

Disarankan seorang pria berolahraga secara rutin dengan durasi 150 menit/minggu. Untuk pemilihan jenis olahraganya, bisa memilih olahraga aerobik seperti lari, senam, dan berenang. Pemilihan jenis olahraga perlu disesuaikan dengan kondisi fisik, misalnya pada orang yang sudah lanjut usia dan memiliki riwayat sakit sendi lutut, maka kurang disarankan memilih olahraga yang bertumpu pada lutut seperti berlari.

Selain itu ada jenis olahraga yang spesifik meningkatkan kemampuan ereksi penis, yaitu latihan otot dasar panggul, terutama senam kegel. Hal ini dikarenakan otot di daerah panggul berperan untuk membantu proses terjadinya ereksi. Kabar baiknya olahraga kegel ini sangat mudah untuk dilakukan dan tidak memerlukan alat-alat khusus. Terkait mekanisme bagaimana jenis latihan-latihan mengoptimalkan otot dasar panggul yang baik dan benar, sudah dijelaskan di artikel sebelumnya.

Untuk latihan kegel sendiri itu pada prinsipnya adalah seperti kita menahan kencing dan menahan kentut. Lakukan hal tersebut berkonraksi selama 5 detik, lalu rilekskan. Ulangi sebanyak 3x sehari secara rutin dan dapat ditingkatkan seiring berjalannya waktu.

Adapun jenis olahraga yang sebaiknya dikurangi adalah bersepeda, hal ini dikarenakan olahraga tersebut dapat mengganggu aliran darah dan saraf di penis jika dilakukan dalam jangka panjang, terlebih apabila dudukan sepedanya itu keras. Tidak jarang para pesepeda sering mengeluhkan rasa kesemutan di daerah penisnya setelah berolahraga tersebut, dikarenakan gangguan aliran darahnya.

  1. Hindari Racun

Ada banyak zat-zat kimia yang diketahui dapat mengganggu fungsi ereksi pria. Permasalahannya adalah zat-zat ini kebanyakan membuat ketagihan pada penggunanya, sehingga membuat seseorang tersebut sulit untuk menguranginya.

Sebut saja zat tersebut antara lain rokok, vape, alkohol, dan golongan obat-obatan terlarang seperti narkoba dan ganja. Seringkali banyak pria yang beranggapan bahwa zat adiktif tersebut aman bagi ereksi karena ia telah mengkonsumsi dalam jangka panjang sebelumnya tanpa masalah. Tetapi perlu diketahui, dampak buruk dari zat adikitif itu banyak muncul setelah penggunaan dalam jangka panjang.

Sehingga apabila seseorang mengalami gangguan ereksi dan ada menggunakan zat adiktif yang disebutkan tadi, sangat disarankan untuk menghentikan semua penggunaan dari zat tersebut secara permanen.

  1. Tidur Durasi Cukup

Tahukah kalian pada orang-orang yang durasi tidurnya kurang, mereka cenderung memiliki risiko untuk ukuran buah zakar yang lebih kecil. Akibatnya produksi hormon testosteron menjadi rendah, yang kemudian menyebabkan seorang pria lebih rentan terjadi gangguan ereksi.

Ketika kita tidur di stadium yang dalam, maka akan terjadi produksi hormon testosteron di tubuh kita. Dengan kata lain, semakin kita tidur di stadium dalam, maka kadar hormon testosteron di tubuh juga akan lebih meningkat lagi. Untuk bisa mencapai tidur stadium dalam yang optimal, maka diperlukan durasi tidur yang tepat, yakni minimal 7 dan maksimal 9 jam setiap malamnya tanpa terputus.

Apabila seorang pria setiap harinya kurang tidur, anggaplah hanya tidur dengan durasi kisaran 4 jam saja, maka yang terjadi adalah tubuhnya tidak mendapatkan tidur stadium dalam dengan jumlah yang cukup. Akibatnya adalah produksi hormon testosteron tidak optimal, dan semakin rentan hormonnya mengalami gangguan.

Selain menjaga durasi tidur, sangat disarankan untuk menjaga kosistensi jam tidur. Maksudnya adalah jam tidur dan jam bangun yang relatif sama setiap harinya. semisal kita tidur selalu jam 9 malam dan terbangun jam 5 pagi. Dengan begitu tubuh kita dapat melakukan pemulihan lebih optimal karena jadwal yang teratur. Tidak disarankan pula untuk tidur dengan jam yang terlalu larut malam lewat dari pukul 2 malam dan terbangunnya siang hari, karena ini juga bisa menganggu sistem hormon tubuh kita.

  1. Kelola Pikiran

Fungsi ereksi itu dipengaruhi oleh faktor pikiran kita. Itulah mengapa ada kondisi khusus yang disebut disfungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor pikiran (psikogenik). Bahkan kondisi ini dapat menimpa pada berbagai kalangan usia, mulai dari muda hingga tua.

Pada beberapa kasus banyak pria yang memiliki stres yang tinggi di kehidupan sehari-hari, akibatnya ketika ia memaksakan berhubungan seksual maka yang terjadi ereksinya menjadi tidak optimal dikarenakan stressor yang tinggi.

Tidak jarang pula ditemukan kasus di mana seseorang pria awalnya tidak memiliki keluhan stres sama sekali, tetapi karena timbulnya gangguan ereksi, alhasil pria tersebut menjadi semakin cemas dan stres sehingga membuat gangguan ereksinya menjadi lebih berat.

Perlu untuk diketahui, semakin seorang pria berusaha keras berpikir agar bisa terjadi ereksi, maka seringkali yang terjadi adalah sebaliknya. Ereksinya justru menjadi semakin melemah. Ketika kita rileks, kondisi nyaman, dan tentang maka fungsi ereksi dapat berperan dengan baik kembali.

Jika memang seseorang memiliki masalah stres di pikiran yang cukup berat, maka cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu dan mencari outlet penyaluran yang positif seperti bercerita dengan orang terdekat atau menggunakan metode journaling dengan menulis. Pada beberapa kasus kesehatan mental yang berat, pertinggalan pula untuk melakukan konseling dengan psikolog atau bahkan psikiater.

  1. Menjaga Kesehatan Tubuh

Kapan terakhir kali kita melakukan medical check up ke rumah sakit? Penting untuk diketahui medical check up ini seperti service kendaraan tahunan, kita tidak perlu menunggu ada masalah di tubuh kita untuk memeriksakan diri, melainkan sebelum ada keluhan pun kita juga harus sering memeriksakan diri.

Pada pria yang usianya di bawah 40 tahun tanpa riwayat penyakit, disarankan sekurang-kurangnya check up setiap 2-3 tahun sekali. Sementara jika seseorang berada di usia di atas 40 tahun atau memiliki riwayat penyakit di tubuh, maka disarankan pemeriksaan medical check up minimal satu kali setahun.

Meskipun pemeriksaan check up ini tidak ada yang berkaitan secara langsung dengan fungsi seksual, tetapi sangat mungkin ada ditemukan penyakit yang ternyata bisa secara tidak langsung mempengaruhi fungsi ereksi pria. Sebagai contoh, kelainan seperti darah tinggi, kencing manis, kolestrol, asam urat dan obesitas, adalah peyakit yang biasanya akan diperiksa saat check up dan apabila ditemukan mereka dapat menyebabkan gangguan ereksi, terlebih jika kita membiarkannya dalam jangka panjang.

Apabila diketahui memiliki penyakit di tubuh dari pemeriksaan medical check up, maka sangat disarankan untuk mengikuti anjuran dokter yang memeriksa guna menanggulangi kelainan yang ditemukan dan melakukan kontrol secara berkala. Begitupula jika memang kita ternyata memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi dan diabetes sejak lama, maka sangat penting untuk mengendalikan penyakit tersebut supaya tetap dalam nilai yang aman. Karena sesungguhnya fungsi ereksi akan semakin berat dan sulit membaik jika penyakit-penyakit di tubuh kita dibiarkan tidak terkontrol.

Itu tadi adalah 6 tips alami pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada kasus gangguan fungsi ereksi pria. Namun yang perlu diingat, tidak ada perbaikan yang terjadi secara instan, melainkan memerlukan waktu. Sangat disarankan untuk melakukan hal-hal yang disebutkan di atas selama minimal 3 bulan agar mendapat hasil yang terbaik.

Tetapi apabila sudah melakukan hal tersebut dalam jangka waktu lama, sementara ereksi tidak juga kunjung membaik, maka sangat disarankan pria tersebut untuk memeriksakan diri ke dokter andrologi terdekat. Karena hal tersebut menunjukkan bahwa gangguan ereksinya cukup berat, dan memerlukan penanganan yang lebih lanjut oleh dokter.

Sebagai contoh, misalnya seorang pria gangguan disfungsi ereksinya disebabkan oleh kadar gula yang tinggi dan hormon testosteron yang rendah. Maka sudah tentu perbaikan pola hidup semata tidak cukup, melainkan ia juga memerlukan terapi obat-obatan untuk membantu menormalkan kadar gula dalam darah dan hormonnya.

Dan perlu diingat, ketika seorang pria mengalami gangguan ereksi, maka hal ini sebetulnya menunjukkan ada permasalahan di tubuhnya. Sehingga idealnya perlu dicari tahu apa penyebab yang menimbulkan hal tersebut. Apabila dibiarkan semakin lama, justru bukan tidak mungkin dapat menimbulkan penyakit lain di tubuh kita dan bahkan bisa membuat gangguan ereksinya semakin berat.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top