Tutorial Malam Pertama Pengantin Baru Nikmat & Anti Gagal!

Buat calon pasangan pengantin baru yang lagi deg-degan menanti malam pertama, video ini penting banget. Karena banyak orang yang salah kaprah soal malam pertama—ada yang ketakutan, ada yang terlalu berekspektasi tinggi, dan nggak sedikit yang akhirnya malah gagal gara-gara nggak siap secara mental dan fisik.

Di video ini saya akan bagikan panduan malam pertama secara lengkap, step by step. Kita bahas mulai dari apa yang perlu dihindari, cara berkomunikasi yang baik, sampai teknik agar hubungan seksual pertama kita berjalan nyaman dan nggak bikin trauma.

  1. Jangan Terbebani Ekspektasi Orang Lain

Salah satu hal pertama yang perlu kita singkirkan adalah beban dari omongan orang lain. Banyak pengantin baru yang justru jadi tegang karena sebelum menikah sudah dibombardir cerita-cerita horor soal malam pertama: “Sakit banget,” “harus berdarah,” “harus langsung jadi,” dan semacamnya.  Padahal sebetulnya hal ini tidak bisa dipukul rata, karena pengalaman seksual setiap orang itu bervariasi.

Malam pertama tidak serta merta pasti menyeramkan dan menyakitkan, selama kita memahami persiapan yang baik. Kalau kita sudah cemas dahulu karena omongan orang lain, bukan tidak mungkin ini justru membuat kita stress dan menimbulkan kendala saat hubungan seksual. Fokus saja pada kenyamanan berdua, bukan pada ekspektasi orang lain.

Ada juga yang punya ekspektasi tinggi karena kebanyakan nonton film porno, di mana digambarkan hubungan seksual itu semudah dan seheboh itu. Tentu pada kenyaataannya, hubungan seks di dunia nyata sangat berbeda jauh dengan di film porno. Di film porno banyak film yang terlalu menggambarkan untuk kepuasan lelaki semata tanpa menunjukkan kalau sebetulnya wanita juga memerlukan rangsangan yang tepat.

  1. Istirahat yang Cukup

Pernikahan itu melelahkan. Acara dari pagi sampai malam, ketemu banyak tamu, tegang karena prosesi adat, belum lagi stres mikirin segala persiapan. Wajar kalau tubuh dan pikiran kita belum fit sepenuhnya. Karena itu, kalau kita merasa sangat lelah, nggak perlu memaksakan untuk langsung berhubungan saat itu juga. Lebih baik istirahat dulu, tidur yang cukup, dan lakukan hubungan seksual di hari berikutnya saat kita berdua sudah lebih rileks dan tenang.

Karena bukan tidak mungkin saat kita terlalu lelah tapi memaksakan untuk hubungan seksual, yang terjadi adalah adanya kendala saat hubungan seksual. Sehingga akhirnya hal ini kemudian menimbulkan kekhawatiran untuk berhubungan seterusnya.

Tapi kalau kalian merasa tubuhnya fit saja setelah melakukan prosesi pernikahan, maka tentu sangat diperbolehkan untuk berhubungan seksual langsung. Namun yang paling penting kesiapan tubuh ini perlu dari dua pihak, baik suami maupun istri, agar bisa menimbulkan rasa nyaman bersama-sama.

  1. Jangan Konsumsi Obat Ereksi

Banyak pria yang merasa harus tampil “perkasa” di malam pertama, sampai akhirnya tergoda mencoba obat kuat atau jamu-jamuan yang tidak jelas keamanannya. Padahal kalau tubuh kita sehat dan belum ada riwayat disfungsi ereksi, kita tidak butuh itu semua. Justru kalau dari awal berhubungan sudah menggunakan obat ereksi tersebut, bukan tidak mungkin untuk selanjut-selanjutnya kita menjadi ketergantungan dengan obat itu karena tubuh kita sudah termanjakan efek obatnya.

Selain obat ereksi, juga kurang disarankan ya konsumsi jamu atau kopi ataupun produk herbal yang mengklaim bisa membuat ereksi instan. Karena sebetulnya produk-produk tersebut, biasanya di dalamnya juga dicampurkan obat ereksi secara diam-diam.

Adapun penggunaan obat ereksi atau suplemen pembantu hanya boleh digunakan kalau kita memang memiliki riwayat penyakit sebelumnya, dan sudah mendapatkan resep dari dokter andrologi yang menangani.

  1. Bangun Komunikasi yang Baik dengan Pasangan

Seks dalam pernikahan bukan tentang memuaskan diri sendiri. Kita sudah bukan sendiri lagi seperti saat masturbasi, sehingga kita bisa melakukannya sesuai kemauan sendiri. Idealnya tentu dalam hubungan seksual dengan pasangan, keduanya harus bisa mencapai orgasme atau klimaks agar bisa merasakan kenikmatan saat hubungan.

Sayangnya dalam kenyataan ada banyak wanita yang setiap hubungan seksual justru jarang mencapai klimaks Hal ini dikarenakan banyak pria yang kurang memahami dan mengomunikasikan apa yang dibutuhkan oleh wanita saat berhubungan seksual.

Dalam pernikahan, tentu harus ada kerja sama dan komunikasi. Coba bicarakan dulu dengan pasangan—apakah ia sudah siap secara fisik dan mental untuk melakukan hubungan malam itu? Jangan asal langsung gas. Kalau istri sedang tidak fit atau merasa belum nyaman, maka beri waktu dulu, ajak ngobrol, beri pelukan. Atau semisal istri ternyata sedang menstruasi, maka sebaiknya jangan paksakan untuk melakukan penetrasi saat itu juga.

Selain itu, penting juga diskusi soal program hamil. Kalau memang belum siap punya anak secara langsung, sebaiknya siapkan dulu kontrasepsi agar dapat menunda kehamilan sementara.

  1. Ciptakan Suasana yang Nyaman dan Tenang

Lingkungan juga sangat menentukan kenyamanan hubungan seksual. Karena apabila ruangan tempat kita melakukan malam pertama itu tidak kondusif, hal ini dapat mengakibatkan konsentrasi menjadi buyar sehingga hubungan menjadi terhambat karena gairah seksual tidak optimal.

Pastikan ruangan tenang, bebas gangguan suara, dan sebisa mungkin tidak tergesa-gesa. Matikan ponsel, atur pencahayaan agar tidak terlalu terang, dan jika perlu bisa tambahkan musik lembut yang bisa membantu membangun suasana.

Kebersihan juga penting, jadi sebaiknya mandi dulu dan kenakan pakaian yang nyaman agar tubuh terasa segar dan percaya diri. Jangan lupa pastikan kita berdua dalam suasana hati yang rileks dan saling menghargai.

  1. Lakukan Pemanasan yang Cukup Sebelum Penetrasi

Penyebab tersering nyeri saat malam pertama adalah karena tidak ada pemanasan yang cukup. Banyak pria yang terlalu terburu-buru ingin langsung penetrasi. Padahal tubuh wanita perlu waktu untuk terangsang dan menghasilkan pelumasan alami. Lakukan pemanasan dengan penuh kelembutan. Mulai dari sentuhan, ciuman, dan stimulasi di area tubuh yang disukai. Sebagai contoh banyak wanita yang senang ketika dilakukan sentuhan di leher, dada, perut, dan paha bagian dalam.

Setelah memberikan rangsangan yang cukup pada bagian tersebut, barulah kita dapat berikan rangsangan ke daerah payudara dan klitoris, karena bagian itu merupakan zona tubuh paling sensitif dan memberikan kenyamanan pada wanita. Usahakan pemberian rangsangan ini dilakukan secara bertahap, sebelum akhirnya nanti akan memberikan rangsangan maksimal di klitoris.

Bagi yang belum tahu, klitoris ada bagian kecil di atas bukaan vagina yang sangat sensitif karena banyaknya persarafan di sana. Lakukan rangsangan dengan tangan secara pelan-pelan sampai vagina terasa basah dan siap untuk penetrasi. Biasanya wanita memerlukan waktu yang agak lama sampai dia bisa merasakan kenyamanan saat diberikan rangsangan di daerah tersebut.

  1. Lakukan Evaluasi Setelahnya

Setelah melakukan hubungan seksual, sempatkan ngobrol ringan. Tanyakan pada pasangan apa yang dirasa, apa yang nyaman, dan apa yang mungkin bisa diperbaiki di kesempatan berikutnya. Malam pertama bukan harus langsung sempurna. Kalaupun gagal sekalipun—misalnya ereksi tidak maksimal, istri merasa sakit, atau tidak jadi penetrasi—maka sebaiknya jangan membuat diri kita justru semakin stress berkepanjangan. Nikmati prosesnya sebagai perjalanan belajar bersama, ini masih dapat dimaklumi karena merupakan pengalaman pertama bagi kedua pasangan.

Kalau penetrasi penis sulit dilakukan, bisa mulai dulu dari stimulasi non-penetratif, atau jika istri merasa sakit, bisa gunakan jari untuk membantu relaksasi otot-otot di vagina secara perlahan. Setelah istri mulai terbiasa dan tidak terlalu nyeri, barulah kita coba penetrasi menggunakan penis.

Pertimbangkan pula penggunaan pelumas atau lubrikan untuk hubungan seksual yang dijual di apotek untuk membantu proses pelumasan saat penetrasi jika diperlukan. Hal ini sangat penting, tidak ada salahnya kita menyediakan pelumas untuk berjaga-jaga saat hubungan seksual pertama kali. Karena sering wanita masih kebingungan, sehingga mereka menjadi kesulitan untuk terjadinya lubrikasi vagina.

  1. Menjaga Kebersihan Setelah Hubungan

Ada sebuah istilah kondisi yang disebut dengan honeymoon disease, alias penyakit yang timbul saat bulan madu. Penyakit tersebut adalah infeksi saluran kencing, terutama pada wanita, setelah rutin berhubungan seksual untuk pertama kalinya. Hal ini disebabkan karena kurangnya menjaga kebersihan setelah hubungan seksual.

Idealnya setelah selesai berhubungan, jangan lupa untuk membersihkan diri. Disarankan untuk buang air kecil setelah hubungan seksual agar mencegah infeksi saluran kencing. Hindari langsung tidur dalam keadaan belum bersih karena ini bisa menimbulkan risiko infeksi atau rasa tidak nyaman.

Jadi, itulah panduan malam pertama untuk kita para pengantin baru. Ingat, ini bukan soal performa, tapi soal membangun keintiman dan rasa percaya. Jangan terburu-buru, jangan terlalu menekan diri sendiri, dan nikmati prosesnya.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top