Merokok dan penggunaan vape memang memiliki dampak buruk yang signifikan terhadap kesuburan pria. Jika Anda atau pasangan Anda sedang dalam program hamil, kebiasaan ini perlu menjadi perhatian khusus karena efeknya tidak hanya merugikan kesehatan pribadi, tetapi juga menghambat peluang untuk memiliki keturunan.
Dampak Merokok dan Vape terhadap Kesuburan Pria
- Kualitas Sperma Menurun: Zat beracun dalam rokok dan vape, seperti nikotin dan bahan kimia lainnya, merusak kualitas sperma. Studi menunjukkan bahwa pria perokok memiliki jumlah sperma lebih rendah dan mobilitas sperma yang kurang optimal dibandingkan pria yang tidak merokok.
- Kerusakan DNA Sperma: Kandungan bahan kimia dalam asap rokok dapat merusak DNA sperma. Ini tidak hanya mengurangi peluang terjadinya pembuahan, tetapi juga meningkatkan risiko keguguran dan masalah kesehatan pada keturunan.
- Stres Oksidatif: Merokok meningkatkan produksi radikal bebas dalam tubuh, yang mengakibatkan stres oksidatif. Stres oksidatif ini dapat merusak sel-sel sperma dan mengganggu fungsi reproduksi pria secara keseluruhan.
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga bagi orang di sekitarnya. Wanita yang terpapar asap rokok, bahkan dalam bentuk secondhand smoke (asap rokok pasif), memiliki risiko terganggu fungsi reproduksinya. Ini dapat mempengaruhi siklus menstruasi, mengurangi kualitas sel telur, dan menghambat peluang kehamilan.
Ketika seorang pria memilih untuk terus merokok atau menggunakan vape, meskipun tahu dampaknya terhadap kesuburan, hal ini bisa dianggap egois. Sebab, upaya untuk memiliki anak seharusnya menjadi komitmen bersama. Sang istri mungkin sudah melakukan berbagai hal untuk meningkatkan peluang kehamilan, seperti menjaga pola makan sehat, berolahraga, dan berkonsultasi dengan dokter, sementara suami tetap merokok atau vape.
Langkah yang Bisa Dilakukan
- Berhenti Merokok: Ini adalah langkah pertama dan paling penting. Berhenti merokok akan meningkatkan kualitas sperma dalam beberapa bulan dan secara keseluruhan meningkatkan kesehatan.
- Dukungan dari Pasangan: Proses berhenti merokok sering kali lebih mudah jika didukung oleh pasangan. Dukungan emosional dan pengertian akan membantu mengatasi tantangan yang dihadapi.
- Konsultasi ke Dokter: Jika kesulitan berhenti sendiri, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan program berhenti merokok yang efektif.
- Gaya Hidup Sehat: Mulai terapkan gaya hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, dan tidur cukup, yang akan mendukung peningkatan kesuburan.
Kesuburan adalah tanggung jawab bersama, dan berhenti merokok adalah langkah penting yang dapat diambil seorang pria untuk mendukung upaya program hamil. Mengorbankan kebiasaan merokok bukan hanya tanda keseriusan, tetapi juga bentuk cinta dan komitmen terhadap kesehatan diri sendiri dan pasangan.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And