Usia Ideal Kesuburan Untuk Program Hamil

Berapa usia yang paling baik terkait program hamil agar kemungkinan berhasilnya lebih optimal?

Proses terjadinya kehamilan disebabkan oleh 2 faktor yang berperan, yakni sel sperma pria dan sel telur wanita. Namun, kedua sel tersebut memiliki karakter produksinya masing-masing, itulah mengapa pada laki-laki dan wanita terdapat perbedaan terkait usia kesuburan paling optimal untuk mencapai terjadi kehamilan.

Sperma pria akan terus diproduksi seumur hidup dimulai sejak sang pria mengalami pubertas, sementara pada wanita terjadi kebalikannya. Wanita terlahir dengan jumlah cadangan telur yang ada dan akan berkurang seiring berjalannya usia. Itulah mengapa pada usia yang sangat lanjut pria masih dapat memiliki keturunan, sementara pada wanita terdapat usia di mana kehamilan tidak dapat terjadi.

Dari data yang tercatat di rekor dunia sendiri pria dengan usia tertua yang dapat menghamili wanita adalah seseorang dari Australia bernama Les Colley yang berusia 92 tahun. Sementara wanita tertua yang hamil secara alami adalah Dawn Brooke pada usia 59 tahun, yang hamil secara tidak sengaja setelah mendapatkan terapi hormon untuk kesehatannya. Memang terdapat catatan wanita yang berhasil melahirkan pada usia lebih tua lagi, tetapi mereka menggunakan teknologi reproduksi berbantu, yakni bayi tabung dan donasi sel telur.

Sekarang pertanyaannya adalah, berapa usia yang paling baik untuk pria dan wanita agar kesuburannya lebih optimal? Hal ini sangat penting diketahui, karena baik kehamilan alami ataupun berbantu seperti inseminasi dan bayi tabung, salah satu faktor keberhasilannya dipengaruhi oleh usia pasangan.

Pertama kita akan membahas dari sudut pandang pria terlebih dahulu. Data penelitian menunjukkan:

  • 30-35 tahun: usia terbaik kesuburan pria
  • >40 tahun: mulai terjadi penurunan kualitas sperma
  • >55 tahun: terjadi penurunan kualitas sperma signifikan

Selanjutnya dari sudut pandang wanita, data menunjukkan sebagai berikut:

  • 18-31 tahun: usia terbaik kesuburan wanita
  • >37 tahun: terjadi penurunan kesuburan signifikan

Jika dibuat persentasi kemungkinan hamil berdasarkan usia wanita (dengan catatan fungsi organ reproduksi pria dan wanitanya sehat dan rutin berhubungan seksual secara teratur), maka hasilnya kurang lebih seperti ini:

  • 20-30 tahun: 25-30% per bulan
  • >32 tahun: 20% per bulan
  • >40 tahun: 5% per bulan

Dari data-data di atas kita bisa mengambil kesimpulan pria perlu waspada terkait gangguan kesuburan sejak usia 40 tahun, sementara wanita pada usia 32 tahun. Ketika pasangan suami istri telah mendekati atau bahkan mencapai usia tersebut, maka sangat disarankan untuk sesegera mungkin mempertimbangkan untuk menjalani pemeriksaan dan terapi terkait program kehamilan.

Terlebih bagi pasangan yang telah rutin berhubungan seksual selama 1 tahun namun belum tercapai kehamilan, maka ini juga menjadi salah satu indikasi penting untuk dilakukan pemeriksaan ke dokter. Di mana pada wanita memerlukan pemeriksaan ke dokter kandungan, dan pria ke dokter Andrologi. Harapannya agar kemungkinan berhasilnya terjadi kehamilan dapat lebih optimal, karena usia seseorang merupakan salah satu komponen indikator penting agar dapat terjadinya kehamilan.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top