Tiga Gejala Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi adalah sebuah penyakit khusus dan ia perlu dibedakan dengan sekedar gangguan ereksi biasa. Namun banyak orang-orang yang kesulitan untuk membedakan, apakah ia sudah masuk ke dalam kategori penyakit disfungsi ereksi atau tidak. Berikut ini 3 gejala dari penyakit disfungsi ereksi:

  1. Kesulitan untuk mencapai ereksi saat berhubungan seksual

Pada keadaan normal, ereksi adalah respon otomatis dari tubuh ketika terdapat rangsangan di tubuh pria. Tetapi pada keadaan disfungsi ereksi ini, respon terjadinya ereksi penis tidak muncul meskipun diberikan rangsangan, sehingga penisnya tidak dapat membesar dan mengeras sejak awal.

  1. Kesulitan untuk mempertahankan kekerasan ereksi penis hingga selesai hubungan seksual

Sangat mungkin seorang pria saat berhubungan awalnya ia bisa mencapai kekerasan optimal, tetapi saat di tengah-tengah melakukan hubungan tiba-tiba kekerasannya menurun drastis sebelum terjadinya ejakulasi alias istilah lainnya adalah kempes di tengah. Tentu hal ini dapat menimbulkan problem bagi pasangan yang tengah melakukan hubungan seksual.

  1. Penurunan kekerasan ereksi penis

Di video sebelumnya saya pernah membahas mengenai tingkat kekerasan ereksi penis, di mana ia terbagi menjadi 4 kategori. Tentu yang paling baik adalah apabila seorang pra bisa mencapai kekerasan nomor 4 saat berhubungan seksual

Seringkali sang pria menjadi tersadar bahwa kekerasannya terjadi penurunan dibanding sebelumnya.  Keluhan ini dapat semakin parah seiring berjalannya waktu, jadi mungkin saja di awal-awal ia merasa kekerasannya sedikit menurun tetapi masih bisa untuk melakukan penetrasi, tetapi lambat laun kekerasan ereksi penisnya tidak bisa untuk melakukan penetrasi.

Penyakit disfungsi ereksi dapat dicurigai jika salah satu dari tiga gejala di atas terjadi selama minimal 3 bulan dan frekuensi terjadinya berkisar lebih 75% dari seluruh aktivitas hubungan seksual. Jadi semisal dari total 10 kali hubungan selama 3 bulan, maka hampir 8 kali hubungan terjadi gangguan ereksi.

Gejala-gejala yang saya sebutkan di atas apabila sudah membuat stres dan kekhawatiran berlebih, maka ini sesungguhnya juga menjadi salah satu penanda dari penyakit disfungsi ereksi. Hal ini menunjukkan bahwa gejala tersebut sudah cukup berat sehingga menimbulkan kendala serius pada psikis pria.

Jika seseorang sudah mengalami beberapa gejala yang saya sebutkan tadi, maka itu menjadi salah satu kecurigaan bahwa ia terkena penyakit disfungsi ereksi. Tetapi sekali lagi penyakit ini perlu didiagnosis langsung oleh dokter berdasarkan pemeriksaan langsung, tidak dapat diperkirakan secara sendiri saja.

Seseorang yang mungkin sudah merasa ereksinya kurang optimal tetapi itu belum memenuhi tanda penyakit disfungsi ereksi, bukan berarti tidak memerlukan penanganan oleh dokter. Karena pada dasarnya gangguan ereksi itu dapat menyebabkan masalah pada hubungan dengan pasangan dan memerlukan penanganan yang optimal sedini mungkin.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top