Bagi sebagian insan colikiawan, ritual sebelum tidur bukanlah cuci muka atau minum susu hangat, melainkan senam lima jari dulu biar lebih gampang terlelap. Rasanya kalau No Ngocok, No Sleep—ini mungkin terdengar lucu, tapi sebenarnya bisa jadi tanda kebiasaan yang tidak sehat.
Secara ilmiah, setelah ejakulasi tubuh memang melepaskan beberapa hormon seperti prolaktin dan oksitosin yang punya efek menenangkan dan membantu tubuh lebih rileks. Itu sebabnya, banyak yang merasa lebih cepat ngantuk setelah masturbasi. Fenomena ini sebenarnya normal jika dilakukan sesekali.
Tapi masalahnya muncul ketika kebiasaan ini berubah jadi ketergantungan. Kalau setiap malam harus masturbasi dulu baru bisa tidur, berarti tubuh dan otak kita sudah terprogram bergantung pada masturbasi sebagai “obat tidur.” Apalagi jika aktivitas tersebut selalu dibarengi dengan menonton pornografi, maka risiko berkembangnya kecanduan pornografi makin tinggi. Hal ini bisa berdampak buruk ke kesehatan mental, konsentrasi, bahkan performa seksual saat bersama pasangan di masa depan.
Lalu, bagaimana solusinya?
Cobalah untuk memperbaiki kebiasaan tidur dengan cara yang lebih sehat, seperti:
- Membuat rutinitas tidur yang nyaman (tanpa perlu masturbasi).
- Menghindari gadget atau tontonan berbau seksual sebelum tidur.
- Melatih teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam atau meditasi ringan.
- Jika dorongan masturbasi muncul, coba alihkan ke aktivitas lain seperti membaca buku atau mendengarkan musik santai.
Ingat, masturbasi itu normal, tapi kalau sampai harus jadi ritual wajib tiap malam untuk bisa tidur, ini sudah termasuk pola yang tidak sehat. Yuk, mulai perbaiki kebiasaan tidur dan bebaskan diri dari ketergantungan ini.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And