Siapa di sini insan colikiawan yang punya kebiasaan nonton bokep bukan karena ingin masturbasi, tapi sekadar buat mengisi waktu luang? Bahkan ada yang sampai nonton di tempat umum, seperti di kelas, kantor, atau saat lagi nongkrong. Kalau kamu salah satunya, hati-hati ya, karena kebiasaan ini bisa jadi sinyal bahaya.
Secara psikologis, semakin sering otak terpapar konten pornografi, apalagi kalau dilakukan tanpa dorongan seksual alami, ini menunjukkan adanya pola kecanduan yang cukup serius. Otak sudah mulai terbiasa mencari stimulasi instan dari pornografi untuk mengatasi bosan atau sekadar ingin hiburan. Padahal, kebiasaan ini bisa mengganggu fungsi otak, terutama dalam mengatur fokus, produktivitas, dan pengendalian diri.
Yang lebih berbahaya, otak bisa “error” dalam memaknai rangsangan seksual di dunia nyata. Hal-hal sederhana yang sebenarnya tidak berbau seksual pun jadi dipelintir oleh otak yang sudah kecanduan pornografi. Dalam jangka panjang, hal ini berisiko menurunkan kepuasan saat berhubungan seksual dengan pasangan, karena otak sudah terlanjur menganggap fantasi di layar adalah standar utama kenikmatan.
Kalau sudah sampai tahap ini, segera kurangi kebiasaan tersebut. Mulailah alihkan waktu luang dengan aktivitas yang lebih produktif dan menyenangkan. Isi waktu dengan olahraga, belajar keterampilan baru, atau berkumpul dengan teman di dunia nyata. Jangan biarkan otak terus-menerus tenggelam dalam stimulasi artifisial yang merusak.
Ingat, pornografi bukan solusi mengisi waktu luang, apalagi kalau sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Jaga kesehatan mental, karena itu kunci utama menjaga kehidupan seksual yang sehat juga.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And