Bahaya dan manfaat masturbasi serta pornografi, akan kita bahas sehingga kalian dapat menentukan sendiri apakah ingin melakukannya atau tidak. Di akhir pembahasan, saya juga akan menjelaskan pendekatan terbaik yang dapat kita lakukan terkait hal ini.
Masturbasi adalah salah satu aktivitas yang cukup akrab dilakukan oleh banyak pria dan wanita. Data menunjukkan bahwa perilaku ini lebih sering dilakukan oleh pria dibandingkan wanita. Dalam penelitian di luar negeri, sekitar 4 dari 5 pria dilaporkan pernah melakukan masturbasi, sementara untuk wanita angkanya lebih kecil, yaitu 3 dari 5 wanita.
Pertanyaannya sekarang, apakah masturbasi aman bagi kesehatan? Ini adalah salah satu pertanyaan yang sering saya dapatkan. Pada prinsipnya, segala sesuatu pasti memiliki manfaat jika dilakukan dengan tepat, tetapi juga dapat menimbulkan bahaya jika dilakukan secara berlebihan.
Di luar negeri ada istilah PMO, yang merupakan singkatan dari Porn, Masturbation, and Orgasm. Artinya, seseorang menonton film pornografi, kemudian melakukan masturbasi hingga mencapai klimaks atau orgasme. Pada pria, orgasme ini ditandai dengan terjadinya ejakulasi setelah masturbasi.
Banyak gerakan yang menentang PMO karena dianggap berbahaya, sehingga muncul gerakan seperti NoFap dan No Nut November. Kedua gerakan ini bertujuan untuk mengurangi aktivitas masturbasi dan menonton film pornografi.
Sebetulnya, tindakan masturbasi sendiri tidak menimbulkan bahaya signifikan terhadap tubuh, asalkan dilakukan secara wajar. Namun, masalah sering muncul dari aktivitas menonton pornografi, karena sebagian besar orang menggunakan media pornografi sebagai fantasi untuk melakukan masturbasi.
Sekarang, mari kita bahas manfaat masturbasi, bahaya menonton pornografi, dan bagaimana cara aman melakukannya.
- Manfaat Masturbasi
Masturbasi sebenarnya merupakan salah satu cara penyaluran gairah seksual yang paling aman untuk dilakukan seseorang. Tidak bisa dipungkiri, sebagai manusia yang telah menginjak usia pubertas ke atas, kita pasti memiliki gairah seksual yang meningkat akibat pengaruh hormon. Namun, karena usia yang masih terlalu muda, sangat tidak dianjurkan untuk langsung menikah, karena hal ini bisa menimbulkan berbagai dampak kurang baik jika secara fisik, mental, dan finansial diri kita belum siap.
Bagi beberapa orang yang sulit mengontrol gairah seksual, masturbasi dapat menjadi media penyaluran yang relatif aman. Tindakan ini jauh lebih baik dibandingkan memilih menyalurkan gairah melalui hubungan seks bebas, baik dengan pacar maupun menyewa pekerja seks komersial.
Seks bebas memiliki berbagai risiko berbahaya, mulai dari kehamilan di luar nikah, penyakit infeksi menular seksual seperti sifilis atau gonore, hingga infeksi serius seperti HIV dan hepatitis yang dapat membahayakan kesehatan. Dengan memilih masturbasi, risiko-risiko tersebut dapat dihindari sepenuhnya.
Selain itu, masturbasi juga memiliki beberapa manfaat positif lainnya. Salah satunya adalah membantu memperbaiki mood dan pikiran. Ketika kita melakukan masturbasi dan mencapai orgasme, tubuh melepaskan serangkaian hormon dan zat di otak seperti dopamin dan oksitosin, yang memberikan efek menenangkan dan mengurangi stres. Bahkan, tidak jarang setelah masturbasi seseorang menjadi lebih mudah tertidur karena tubuh merasa rileks setelah mengalami orgasme.
Masturbasi juga dapat membantu seseorang lebih mengenali tubuhnya sendiri, terutama dalam konteks reaksi tubuh terhadap rangsangan seksual. Kita jadi lebih memahami bagian tubuh mana yang sensitif terhadap stimulasi dan mana yang kurang responsif. Pengetahuan ini dapat sangat bermanfaat kelak ketika kita menikah dan memiliki pasangan, karena kita dapat lebih mudah mengomunikasikan preferensi kita untuk menciptakan hubungan seksual yang lebih harmonis.
- Bahaya Pornografi
Segala sesuatu yang bermanfaat tentu bisa menjadi berbahaya jika dilakukan secara berlebihan. Hal ini juga berlaku untuk masturbasi yang menggunakan media pornografi. Dalam dunia medis, ada sebuah kondisi yang dikenal sebagai Compulsive Sexual Behavior Disorder (CSBD). CSBD adalah gangguan di mana seseorang kesulitan mengendalikan keinginan atau fantasi seksualnya, yang menyebabkan stres dan berdampak buruk pada kesehatan, hubungan, pekerjaan, dan aspek kehidupan lainnya. Singkatnya, ini adalah kecanduan aktivitas seksual yang parah hingga menimbulkan keluhan pada tubuh.
Ketika kecanduan masturbasi dan pornografi sudah berlebihan, dampak buruknya bisa berupa penurunan kinerja otak dan terganggunya produktivitas sehari-hari. Banyak kasus di mana pencandu berat tidak dapat fokus beraktivitas karena pikirannya terus dipenuhi oleh fantasi seksual dan keinginan untuk menonton pornografi.
Sebenarnya, tindakan masturbasi dan menonton pornografi tidak secara langsung menyebabkan disfungsi ereksi atau ejakulasi dini. Namun, dampak tidak langsungnya tetap bisa terjadi. Saya pernah menangani seorang pasien yang religiusitasnya sangat tinggi dan menganggap bahwa masturbasi serta menonton pornografi adalah tindakan berdosa. Meski demikian, ia tetap melakukannya karena gairahnya yang sulit dibendung.
Suatu hari, ia membaca sebuah artikel di internet yang menyebutkan bahwa masturbasi dan pornografi dapat menyebabkan impotensi. Akibatnya, perasaan bersalah yang sudah ia miliki bertambah parah, hingga akhirnya ia merasa sulit mengalami ereksi saat melakukan masturbasi. Hal ini memicu stres dan kepanikan. Semakin ia mencoba memaksakan ereksi, semakin sulit tubuhnya merespons.
Menonton pornografi juga dapat memicu desensitisasi otak, yaitu kondisi di mana otak menjadi kurang sensitif terhadap rangsangan seksual yang biasa, karena terbiasa dengan konten seksual ekstrem yang ditampilkan dalam film porno. Industri pornografi memang dirancang untuk menyajikan fantasi-fantasi seksual yang sangat tinggi dan sulit dicapai di dunia nyata. Akibatnya, orang yang sudah memiliki ekspektasi berlebihan dari aktivitas seksual menjadi sulit terangsang dengan pasangan mereka, karena merasa pasangan atau situasi nyata tidak “sempurna” seperti yang digambarkan dalam film porno.
- Cara Aman Melakukan Masturbasi
Dari pembahasan sebelumnya, sangat jelas bahwa masturbasi dan pornografi dapat diibaratkan sebagai pedang bermata dua. Cara terbaik untuk memastikan bahwa tindakan ini tidak melukai diri kita adalah dengan membatasi, agar tidak dilakukan secara berlebihan.
Masturbasi dapat dilakukan asalkan tidak mengganggu produktivitas atau fungsi seksual normal kita. Selain itu, diperlukan kedewasaan dalam memahami dampaknya, agar kita tidak kecanduan atau memiliki ekspektasi yang berlebihan akibat menonton film porno. Penting untuk selalu mengingat bahwa film porno adalah bagian dari industri yang sengaja dibuat terlihat sempurna, sehingga tidak dapat dijadikan patokan standar dalam kehidupan nyata.
Jika kita mulai merasa bahwa aktivitas masturbasi dan menonton pornografi sudah terlalu berlebihan, maka langkah terbaik adalah segera menguranginya. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Pada dasarnya, apakah kita memilih untuk melakukan masturbasi atau tidak adalah sepenuhnya pilihan pribadi masing-masing. Tidak ada pilihan yang lebih baik dibandingkan pilihan lainnya. Tidak melakukan masturbasi sama sekali tidak akan menimbulkan dampak buruk pada kesehatan tubuh, sehingga pilihan ini sepenuhnya aman dijalani. Namun, jika kita memutuskan untuk melakukan masturbasi, pastikan melakukannya dengan bijak agar tidak membahayakan kesehatan.
Demikian pembahasan mengenai manfaat dan bahaya dari aktivitas masturbasi serta pornografi. Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian lebih memilih untuk melakukan masturbasi atau tidak sama sekali?