Mitos Fakta Ukuran Penis Pria

Di artikel kali ini, kita akan membahas 10 pernyataan tentang mitos dan fakta terkait ukuran penis pria. Hingga saat ini, masih banyak sekali kesalahpahaman yang beredar di masyarakat mengenai topik ini. Mari kita bahas satu per satu.

  1. Orang kurus penis panjang, orang gemuk penis pendek (MITOS)

Tidak ada hubungan antara berat badan seseorang dengan ukuran penis. Seorang pria dengan tubuh kurus pun bisa saja memiliki gangguan yang menyebabkan ukuran penisnya pendek. Sebagai contoh saat kecil ia mengalami gangguan produksi hormon testosteron, paparan bahan kimia, atau adanya faktor genetic yang membuat panjang penis terhambat.

Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap pria, terlepas dari berat badannya, untuk memantau ukuran penisnya dan memastikan apakah sudah sesuai dengan usianya atau tidak. Jika panjangnya di bawah nilai normal, ini bisa menunjukkan adanya kelainan yang membutuhkan penanganan segera.

Banyak juga yang menganggap pria gemuk pasti memiliki penis yang cenderung pendek, padahal sama seperti sebelumnya tidak ada hubungan langsung antara berat badan dan panjang penis.  Memang pada banyak orang yang gemuk, mereka biasanya memiliki kondisi yang membuat penisnya menjadi terlihat kecil. Hal ini dikarenakan di tubuhnya terdapat banyak lemak terutama di daerah panggul yang mengakibatkan penisnya menjadi tenggelam dalam lipatan lemak. Kondisi ini disebut dengan burried penis alias penis terkubur.

Sangat penting pada pria yang gemuk untuk dilakukan pengukuran penis ya, kalau memang panjangnya normal tetapi terkubur karena banyak lemak di tubuh, maka solusinya tentu adalah dengan menurunkan berat badan agar lemaknya berkurang. Tetapi jika ditemukan kalau penis pria gemuk itu pendek maka ini memerlukan penanganan terapi agar panjang penisnya menjadi normal.

  1. Ras mempengaruhi ukuran penis (FAKTA)

Ada berbagai faktor yang memengaruhi panjang penis pada pria dewasa, seperti hormon, genetik, kesehatan tubuh, hingga ras. Tidak dapat dipungkiri, ras merupakan salah satu faktor penting yang menentukan panjang penis pria. Karena itu, tidak mengherankan jika pria dari ras tertentu cenderung memiliki panjang penis yang lebih dibandingkan ras lainnya.

Sayangnya, ras Asia dibandingkan dengan ras-ras lainnya di dunia memiliki panjang penis rata-rata yang terpendek. Hal ini sering kali membuat kita, sebagai orang Asia, merasa minder ketika melihat pria dari ras lain yang memiliki panjang penis rata-rata lebih besar.

Untuk panjang penis ereksi rata-rata spesifik bagi pria Indonesia sendiri adalah 11,76 cm. Angka ini menempatkan Indonesia dalam daftar 10 negara dengan panjang penis ereksi rata-rata terpendek di dunia. Namun, tidak perlu berkecil hati. Pada prinsipnya, panjang tersebut sudah cukup untuk memuaskan pasangan, asalkan fungsi ereksi dan ejakulasi tetap dalam kondisi normal.

  1. Orang berotot besar penisnya akan mengecil (MITOS)

Pernah dengar rumor bahwa pria berotot cenderung memiliki penis kecil? Meskipun terdengar menarik, hal ini hanyalah mitos dan tidak memiliki dasar ilmiah sama sekali. Tidak ada hubungan langsung antara ukuran otot tubuh dan ukuran penis seseorang.

Faktanya, rajin berolahraga justru baik untuk kesehatan reproduksi pria. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah dan menjaga kadar hormon testosteron tetap stabil, yang keduanya penting untuk ereksi optimal. Selain itu, tubuh yang sehat secara keseluruhan juga mendukung kesehatan organ reproduksi, termasuk penis.

Namun, ada satu hal yang perlu diwaspadai: penggunaan steroid anabolik secara sembarangan. Pria yang sering menyuntikkan steroid untuk mempercepat pembentukan otot mungkin menghadapi efek samping serius. Steroid dapat mengganggu fungsi hormon, menyebabkan testis mengecil, dan bahkan memengaruhi kesuburan.

  1. Penis semakin panjang akan membuat wanita mudah puas (MITOS)

Mungkin kita pernah mendengar ya ungkapan “size doesn’t matter”. Sebetulnya ungkapan ini agak sedikit keliru. Size dari penis itu sebetulnya sangat penting sekali dan berperan signifikan, itulah mengapa ukuran penis perlu diukur untuk mencapai ukuran yang normal.

Tetapi, jika memang ukuran penisnya sudah normal maka hal tersebut tidak perlu kita khawatirkan lagi. Karena dengan ukuran yang normal maka ini sudah sangat cukup untuk bisa membuat pasangan menjadi puas, asalkan fungsi ereksi dan ejakulasinya tetap sehat dan normal.

Lalu pertanyaannya, apakah penis yang semakin panjang akan membuat wanita semakin mudah puas? Jawabannya adalah tidak, karena logikanya saja panjang rata-rata vagina wanita itu adalah 9,1 cm dan bagian yang sensitif dari organ vagina berada di 1/3 luarnya. G-spot atau zona paling sensitif wanita itu letaknya 5-8 cm di dinding atas vagina, sehingga sebetulnya penis yang semakin panjang di atas rata-rata itu tidak diperlukan agar dapat memuaskan wanita.  Itulah mengapa alasan saya sebetulnya kurang menyarankan untuk pemanjangan penis dengan metode apapun pada pria-pria yang sudah memiliki panjang normal.

  1. Suntik penis bisa membuat besar (FAKTA)

Kalau ditanya apakah benar suntik penis bisa membuat penis menjadi besar, jawabannya adalah betul. Namun, ini adalah sebuah fakta yang ironis karena justru menyesatkan dan cenderung membahayakan tubuh. Saya cukup sering menemui pasien yang menjalani terapi suntik penis dari pengobatan alternatif. Memang, setelah mendapatkan suntikan tersebut, penis mereka menjadi besar, tetapi dengan cara yang tidak sehat.

Hal ini disebabkan karena di dalam penis mereka disuntikkan semacam minyak parafin yang akan mengeras beberapa bulan setelah disuntikkan. Penyuntikan minyak ini sering kali dilakukan dalam jumlah yang cukup banyak. Bahkan, saya pernah menemui kasus di mana cairan minyak tersebut menyebar hingga ke daerah perut pasien.

Dampaknya, karena adanya benda asing di tubuh, pria tersebut sering mengalami radang dan infeksi yang menyebabkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan dalam jangka panjang. Sebagian besar pasien yang menjadi korban suntik penis akhirnya harus menjalani operasi untuk mengeluarkan minyak dari penis mereka. Jika dibiarkan terlalu lama, radang dan infeksi ini dapat menyebabkan penyakit serius pada tubuh. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk menghindari metode penyuntikan minyak ke penis ini, karena risikonya jauh lebih besar daripada manfaat yang diharapkan.

  1. Memijat penis bisa membuat semakin panjang (MITOS)

Metode pijat penis adalah salah satu cara yang cukup populer di internet dan pengobatan alternatif, karena dianggap dapat memperpanjang ukuran penis. Metode ini dikenal dengan istilah jelqing, yang mengacu pada teknik pembesaran penis secara alami dengan cara mengurut. Teknik ini dilakukan dengan membelai penis dari pangkal hingga ujung untuk “memaksa” aliran darah ke penis.

Beberapa variasi pendekatan sering ditambahkan dalam metode ini, seperti membaluri penis dengan minyak lintah atau bahkan merendamnya terlebih dahulu dalam teh basi. Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa metode ini dapat memperpanjang penis.

Sebaliknya, metode seperti ini sering kali menyebabkan iritasi pada kulit penis akibat teknik pengurutan yang dilakukan secara terus-menerus. Karena risiko lebih besar daripada manfaat yang terbukti, saya pribadi tidak merekomendasikan untuk mencoba metode ini.

  1. Penis usia dewasa bisa diperpanjang (FAKTA)

Penis dapat diperpanjang secara medis, salah satunya melalui penyuntikan hormon. Namun, terapi ini hanya diperuntukkan bagi pria yang menderita kondisi micropenis, yaitu penis dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari normal.

Faktor usia sangat memengaruhi efektivitas terapi hormon pada penderita micropenis. Pada anak-anak, terapi hormon memberikan respons yang sangat baik dan signifikan karena tubuh mereka masih berada dalam tahap tumbuh kembang. Jika diberikan pada usia yang tepat, ukuran penis dapat bertambah secara optimal.

Bagaimana dengan pria dewasa yang menderita micropenis? Kabar baiknya, pada usia dewasa terapi hormon juga masih dapat memberikan hasil yang cukup baik. Saya sendiri pernah menangani beberapa kasus micropenis pada pria usia 20-an, dan setelah menjalani terapi hormon, ukuran penis mereka mengalami pemanjangan hingga mencapai ukuran normal.

Ada juga laporan dari seorang sejawat saya yang menerapi pria berusia 39 tahun dengan kondisi micropenis akibat gangguan hormon sejak kecil, yang menyebabkan pubertasnya tidak berkembang sempurna. Setelah menjalani terapi hormon, ukuran penisnya berhasil memanjang. Ini menunjukkan bahwa pada usia dewasa sekalipun, masih ada kemungkinan bagi penis untuk mengalami pemanjangan dengan terapi yang tepat.

Namun, penting untuk diingat bahwa terapi ini hanya efektif pada pria yang mengalami micropenis akibat gangguan hormon. Jika ukuran penis sudah normal, terapi hormon tidak akan memberikan efek pemanjangan lebih lanjut, karena panjang penis maksimalnya sudah tercapai.

  1. Penis menyusut seiring usia (FAKTA)

Seorang pria akan mengalami fase pemanjangan penis sejak kecil, dan panjang penis maksimal biasanya akan tercapai setelah menyelesaikan fase pubertas, yaitu di kisaran usia 18 tahun. Setelah fase ini, panjang penis akan cenderung stabil dan relatif terjaga sepanjang hidupnya.

Namun, seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai penyakit dan penurunan kadar hormon testosteron. Kondisi ini dapat memengaruhi kesehatan fungsi reproduksi, salah satunya adalah munculnya disfungsi ereksi.

Ketika seorang pria mengalami disfungsi ereksi, aliran darah ke penis tidak berlangsung secara optimal, dan otot serta persarafan yang berperan dalam fungsi ereksi mulai melemah. Jika kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, jaringan-jaringan pada penis dapat rusak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyusutan ukuran penis.

Hal ini sering dikeluhkan oleh pria dengan disfungsi ereksi jangka panjang, yang merasa ukuran penis mereka menjadi lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Untuk mencegah hal ini, sangat penting menjaga kesehatan reproduksi dengan pola hidup sehat serta segera mendapatkan terapi jika terjadi gangguan pada fungsi ereksi. Dengan langkah-langkah ini, risiko kerusakan jaringan penis dapat diminimalkan secara efektif.

  1. Pria yang tidak disunat akan memiliki penis panjang (MITOS)

Entah mengapa, di masyarakat mitos ini cukup sering beredar luas sehingga membuat beberapa pria takut untuk disunat karena khawatir penis mereka menjadi lebih kecil. Penting untuk diketahui bahwa sunat adalah tindakan medis yang hanya melibatkan pengangkatan kulit tambahan pada kepala penis, atau yang dikenal sebagai kulup.

Kulup yang menyelubungi kepala penis sering kali menjadi tempat bersarangnya kuman dan kotoran, yang dapat meningkatkan risiko infeksi. Di sinilah manfaat utama sunat bagi pria, yaitu membantu mengurangi risiko infeksi sekaligus menjaga kebersihan penis dengan lebih baik dibandingkan pria yang tidak disunat. Jadi, sangat jelas bahwa sunat tidak akan membuat penis menjadi lebih kecil, karena yang diangkat hanyalah kulit, bukan jaringan atau isi dari penis itu sendiri.

  1. Ukuran jari bisa menunjukkan panjang penis (FAKTA)

Saya yakin banyak yang terkejut mendengar ini, karena hal ini sering dianggap sebagai sebuah mitos. Namun, ada penjelasan ilmiah di balik mengapa ini adalah sebuah fakta. Penelitian menunjukkan bahwa rasio panjang antara jari telunjuk dan jari manis seorang pria memiliki korelasi dengan kadar hormon testosteron sejak masa kandungan. Salah satu komponen yang mengatur panjang penis itu adalah nilai hormon testosteron, di mana pada pria yang hormon tersebut terganggu, maka penisnya akan rentan mengalami gangguan pemanjangan.

Pada pria dengan kadar hormon testosteron yang tinggi, jari telunjuknya cenderung lebih pendek dibandingkan dengan jari manis, sehingga rasio selisih antara jari telunjuk dan jari manis akan semakin kecil. Sebagai contoh, ada orang pertama yang anggaplah panjang telunjuknya 4 cm dan jari manis 5 cm, maka rasionya adalah 0,8. Sementara pada orang kedua panjang telunjuknya 4,5 cm dan jari manis 5 cm, sehingga rasionya adalah 0,9. Maka orang pertama ini biasanya akan memiliki penis yang lebih panjang dibandingkan orang kedua, karena angka rasionya lebih kecil.

Oleh karena itu, hal ini menjadi salah satu komponen prediktor panjang penis pria, di mana pria yang jari telunjuknya jauh lebih pendek dibandingkan jari manis itu akan memiliki penis yang lebih panjang. Sebaliknya kalau ternyata jari telunjuknya itu panjangnya hanya berbeda sedikit dengan jari manis, maka panjang penisnya diperkirakan tidak begitu panjang dibanding orang yang sebelumnya. Tidak percaya? Coba cek sendiri jari Anda sekarang!

Baik itu tadi adalah 10 pembahasan mengenai pernyataan mitos fakta ukuran panjang penis pria. Jika ada pernyataan lain yang belum saya bahas, silakan tinggalkan dikomentar untuk saya jelaskan di artikel selanjutnya.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top