Selama ini, banyak orang mengira bahwa kejadian keguguran berulang semata-mata disebabkan oleh kondisi medis pada pihak wanita. Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Faktanya, pria juga bisa berperan dalam terjadinya keguguran berulang, terutama jika terdapat kelainan pada sperma.
Sayangnya, dalam praktik sehari-hari, pemeriksaan seringkali hanya difokuskan pada pihak istri, sementara kondisi kesehatan suami luput dari perhatian. Padahal, untuk bisa menjalani kehamilan yang sehat dan berkelanjutan, kedua belah pihak harus diperiksa secara menyeluruh.
Berikut adalah dua jenis pemeriksaan penting yang harus dilakukan oleh suami apabila pasangan mengalami keguguran berulang:
1. Analisis Sperma
Pemeriksaan analisis sperma merupakan langkah awal yang wajib dilakukan untuk mengevaluasi kualitas sperma secara menyeluruh. Pemeriksaan ini mencakup:
-
Jumlah (konsentrasi) sperma
-
Bentuk (morfologi) sperma
-
Pergerakan (motilitas) sperma
Jika salah satu atau lebih dari parameter tersebut berada di bawah nilai normal, maka potensi kehamilan sehat akan menurun. Bahkan, sperma yang tampaknya normal secara jumlah, namun tidak bergerak aktif atau memiliki bentuk tidak ideal, bisa mengganggu proses pembuahan atau pembentukan embrio yang berkualitas.
2. Tes Fragmentasi DNA Sperma
Meskipun sperma terlihat normal di mikroskop, bisa saja DNA di dalamnya mengalami kerusakan. Hal inilah yang dinilai dalam tes fragmentasi DNA sperma.
Kerusakan DNA sperma berisiko menyebabkan:
-
Embrio gagal berkembang secara sempurna
-
Proses implantasi terganggu
-
Keguguran terjadi di awal kehamilan
Tes ini menjadi penting terutama jika hasil analisis sperma tampak normal, tetapi keguguran tetap terjadi berulang kali tanpa penyebab yang jelas pada pihak istri. Fragmentasi DNA yang tinggi dapat menandakan adanya stres oksidatif, paparan toksin, atau gangguan sistem reproduksi pria lainnya yang perlu ditangani.
Keguguran berulang bukan hanya masalah wanita. Pria juga bisa menjadi bagian dari penyebabnya, terutama jika terdapat kelainan pada sperma atau kerusakan genetik di dalamnya. Oleh karena itu, jika pasangan mengalami keguguran lebih dari satu kali, sangat disarankan agar suami turut menjalani pemeriksaan kesuburan, termasuk analisis sperma dan tes fragmentasi DNA.
Jangan hanya fokus pada istri. Kesuburan adalah tanggung jawab bersama, dan penanganan yang tepat hanya bisa dilakukan jika kedua belah pihak diperiksa secara menyeluruh.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And
`