Tidak sedikit pria muda yang mengaku mudah terangsang saat chatting dengan lawan jenis, bahkan sampai merasa ingin melakukan masturbasi setelahnya. Lalu muncul pertanyaan: apakah hal ini termasuk normal? Ataukah justru merupakan tanda ada gangguan dalam kendali dorongan seksual?
Mari kita bahas dari sisi medis dan psikologis.
Gairah Seksual Bisa Timbul dari Rangsangan Psikologis
Gairah seksual adalah respons alami tubuh terhadap berbagai jenis rangsangan, baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Salah satu bentuk rangsangan psikologis ini bisa datang dari interaksi sosial, termasuk chatting dengan orang yang kita sukai. Hal ini terjadi karena otak memproses komunikasi tersebut sebagai bentuk kedekatan, keintiman, atau bahkan fantasi seksual.
Gairah bisa muncul karena:
-
Pandangan visual yang menggoda (foto, video, atau imajinasi wajah lawan jenis)
-
Suara atau nada bicara yang dianggap menarik
-
Kata-kata yang mengandung unsur emosional, romantis, atau sugestif
-
Khayalan dan imajinasi seksual saat membalas pesan
Jadi, bila Anda merasa terangsang saat ngobrol dengan gebetan, itu masih termasuk dalam batas normal—selama respons tersebut tidak mengganggu aktivitas dan fungsi sosial Anda.
Kapan Harus Waspada?
Namun, menjadi masalah jika dorongan seksual ini muncul terlalu sering, terlalu kuat, atau sulit dikendalikan, bahkan sampai mengganggu konsentrasi dan produktivitas. Misalnya:
-
Tidak bisa fokus kerja atau belajar karena pikiran selalu melayang ke arah seksual.
-
Merasa harus melakukan masturbasi setiap kali berinteraksi dengan lawan jenis.
-
Merasa bersalah, cemas, atau kehilangan kendali setelah masturbasi.
Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya dysregulasi dorongan seksual atau bahkan mengarah ke kecanduan masturbasi atau pornografi jika sudah berlangsung terus-menerus dan berulang tanpa kendali.
Apa yang Bisa Dilakukan?
-
Kenali Pola Pemicunya
Jika Anda sadar bahwa chatting dengan lawan jenis sering menjadi pemicu, maka sebaiknya atur ulang cara Anda berinteraksi. Hindari balasan yang terlalu panjang atau terlalu intim jika merasa sedang tidak stabil secara emosional. -
Latih Kontrol Diri dan Manajemen Gairah
Mengalihkan perhatian ke aktivitas lain, seperti olahraga, ibadah, atau kegiatan produktif, bisa membantu meredakan dorongan sesaat. -
Batasi Konsumsi Konten Seksual
Seringnya nonton konten pornografi bisa membuat otak terbiasa dengan rangsangan tinggi dan akhirnya sulit merasa puas dalam interaksi normal. Jika ini terjadi, maka masturbasi bisa jadi kebiasaan kompulsif. -
Konsultasi ke Dokter Andrologi atau Psikolog
Jika gejalanya sudah mengganggu kehidupan sehari-hari, jangan ragu untuk berkonsultasi. Dokter andrologi bisa membantu mengevaluasi aspek hormonal dan fisik, sementara psikolog akan membantu dari sisi perilaku dan kontrol impuls.
Gairah seksual yang muncul saat chatting dengan lawan jenis masih tergolong wajar, apalagi jika ada ketertarikan emosional di dalamnya. Namun, jika dorongan tersebut muncul secara berlebihan hingga tidak bisa dikendalikan, maka perlu dievaluasi lebih lanjut.
Menjaga kendali diri, mengenali pemicu, dan hidup dengan pola yang sehat adalah kunci untuk memiliki kehidupan seksual yang seimbang.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And