Apakah betul kucing bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada pasangan? Jawabannya adalah tidak secara langsung, tetapi yang harus kita waspadai adalah bisa saja terjadi secara tidak langsung karena dampak dari penyakit toxoplasmosis.
Toxoplasmosis adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh parasit yang bernama Toxoplasma gondii, di mana parasit ini menggunakan hewan kucing sebagai rumah untuk berkembang. Kucing dapat terinfeksi toksoplasmosis oleh beberapa penyebab, antara lain karena memakan hewan lain yang juga terinfeksi toxoplasmosis seperti tikus, burung, atau bahkan dari daging-dagingan mentah.
Pada prinsipnya semua jenis kucing, entah itu kucing liar ataupun kucing ras, dapat terinfeksi toxoplasmosis dan berpotensi menularkan ke manusia. Hal ini dikarenakan pada bagaimana pemilik kucing tersebut menjaga kebersihan dan memilih makanan yang aman.
Penting untuk diketahui bahwa parasit ini terdapat di kotoran kucing, yang kemudian bisa menularkan ke manusia jika secara tidak sengaja terkonsumsi pada makanan atau minuman. Sebagai contoh, ada seseorang yang membersihkan kotoran kucing yang terinfeksi toxoplasmosis tanpa menggunakan sarung tangan, kemudian ia langsung makan tanpa mencuci tangan dengan bersih, maka hal ini besar kemungkinan terjadi infeksi toxoplasmosis ke manusia.
Meskipun sumber utama parasit pada kucing terdapat di kotorannya, bukan tidak mungkin jika kucing membuang kotorannya secara sembarangan maka parasit ini dapat menempel di peralatan rumah seperti kasur, bantal, atau bahkan di bulu kucing lainnya walaupun kemungkinan penularannya lebih kecil.
Hingga saat ini belum terdapat pemberian vaksin pada kucing untuk mencegah peliharaan kita terinfeksi oleh toxoplasmosis. Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga kebersihan kucing, menghindari kucing mengkonsumsi hewan liar, dan tidak memberikan makanan daging mentah ke kucing.
Untuk mengetahui apakah kucing peliharaan kita terinfeksi toxoplasmosis diperlukan pemeriksaan laboratorium yang bisa dikerjakan di beberapa klinik dokter hewan. Hal ini dikarenakan pada kucing sendiri tidak ada gejala yang khas jika sudah terkena toxoplasmosis.
Penyakit toxoplasmosis pada manusia, tidak selalu disebabkan karena kucing saja. Ada kemungkinan juga manusia yang tidak memelihara kucing, tetapi terinfeksi penyakit tersebut. Hal ini dikarenakan rute penularan toxoplasmosis ke manusia terdapat tiga jalur:
- Pertama, melalui dari konsumsi daging mentah atau daging yang tidak dimasak dengan baik, di mana pada daging tersebut telah terinfeksi.
- Kedua, melalui tertelannya bagian dari parasit yang didapatkan dari kontaminasi oleh kotoran kucing terinfeksi.
- Ketiga, ibu hamil yang terinfeksi kemudian menularkan ke janinnya.
Pada manusia gejala toxoplasmosis itu cukup luas dan tidak khas, mulai dari gejala flu seperti demam, nyeri otot, nyeri tenggorokan, sakit kepala, bahkan juga bisa tanpa gejala. Sekarang pertanyaannya adalah, apakah toxoplasmosis bisa mengganggu kesuburan pada pria dan wanita? Jawabannya adalah iya. Pada pria yang terinfeksi penyakit toxoplasmosis secara kronis, dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada jumlah dan pergerakan sperma.
Sementara itu jika penyakit ini menginfeksi wanita hamil, maka hal ini dapat menyebabkan keguguran dan menyebabkan gangguan pada janinnya tersebut. Kemungkinan janin terinfeksi lebih besar jika sang ibu terkena penyakit toxoplasma pada saat kehamilan. Untuk mendeteksi pasti toxoplasmosis perlu dilakukan pemeriksaan darah, di mana nanti akan terlihat apakah tubuh kita terdapat antibodi penyakit tersebut atau tidak.
Jika ada pasangan yang ingin program hamil dan ingin tetap memelihara kucing, maka bisa melakukan beberapa tips berikut ini:
- Lakukan pemeriksaan sperma suami ke dokter Andrologi dan saluran reproduksi istri ke dokter Kandungan terlebih dahulu. Diskusikan dengan dokter, apakah memerlukan pemeriksaan toxoplasmosis atau tidak.
- Jika memelihara kucing, bisa lakukan pemeriksaan toxoplasmosis pada kucing kita ke dokter hewan. Apabila kucing tersebut positif toxoplasmosis, maka segera lakukan pengobatan. Sebisa mungkin sementara waktu jangan menambah peliharaan kucing di rumah, terkecuali diperiksa toxoplasmosis terlebih dahulu pada kucing yang baru.
- Hindari pemberian daging mentah atau tidak masak ke kucing, dan jaga kucing agar tidak mengonsumsi hewan liar seperti tikus atau burung.
- Sediakan tempat membuang kotoran pada kucing yang khusus, dan rutin membersihkannya secara berkala tanpa menunggu kotorannya menumpuk. Gunakan sarung tangan dan serok khusus saat membersihkan, kemudian cuci tangan menggunakan sabun hingga bersih setelah membersihkan.
Tulisan ini berkolaborasi dengan:
drh. ArRaniri Putra
https://www.instagram.com/vetarranirian/
https://www.tiktok.com/@drharran
Xing Pet Care and Clinic Ruko Victoria Hills No. 33K Pancoran Mas, Depok
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And