Tips Melawan Rasa Malas Berolahraga

Tentu sudah bisa dipungkiri ada banyak sekali manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan jika kita melakukan olahraga secara rutin. Tetapi, salah satu permasalahan yang seringkali tidak bisa dihindari adalah rasa malas untuk melakukannya.Saya pribadi juga sesungguhnya sangat benci dan malas untuk berolahraga, tetapi hingga tulisan ini dibuat saya rutin melakukan olahraga minimal 2 kali seminggu dengan durasi 45 menit setiap sesinya. Mengapa saya melakukan hal tersebut meskipun saya tidak menyukainya? Jawabannya adalah untuk menjaga tubuh saya agar tetap sehat hingga di usia lanjut nanti.

Rasanya tidak perlu saya rincikan satu-persatu manfaat berolahraga secara rutin bagi tubuh kita dalam jangka pendek maupun jangka panjang, karena akan sangat banyak sekali penelitian yang sudah membuktikkan itu. Intinya olahraga dapat membuat tubuh kita semakin fit dan berkualitas hingga usia senja nanti.

Sekarang, saya akan membagikan bagaimana teknik pendekatan saya untuk rutin melakukan olahraga meskipun saya sangat tidak menyukainya.

  1. Motivasi kuat untuk melakukan tindakan

Suatu hari bertemu dengan ayah dari teman saya yang usianya telah berusia 74 tahun. Ketika saya lihat, secara penampilan fisik ia masih sangat bugar untuk dapat beraktivitas, beratnya ideal, dan bicaranya tidak meracau kemana-mana. Saya-pun iseng bertanya ke beliau apa rahasianya untuk bisa awet muda secara biologis seperti ia.

“Saya olahraga secara rutin setiap 2 hari sekali, lari pagi satu jam, dan push up juga sit up sejak usia 20 tahun hingga sekarang,” jawab beliau.

Saya tercengang sekaligus malu mendengar jawaban beliau. Saya ingin memiliki kondisi fisik seperti beliau, tetapi enggan melakukan olahraga secara rutin. Bahkan, bisa dibilang saya telat start sebanyak 10 tahun dibandingkan beliau untuk memulai rutin berolahraga. Setelah kejadian itu, saya menjadi memiliki motivasi yang semakin kuat untuk rutin berolahraga.

  1. Menggabungkan olahraga dengan hal yang menyenangkan

Salah satu hal yang paling saya sukai sekali adalah mendengarkan musik, stand up comedy, dan podcast. Seringkali ketika saya menemukan video yang menarik untuk disimak, saya menambahkan ke fitur watch later dari youtube untuk bisa menontonnya di lain waktu.

Berhubung saya tidak suka berolahraga, maka saya menggabungkan kebiasaan berolahraga (yang menurut saya tidak menyenangkan) dengan kebiasaan lain yang saya sukai, yakni menonton video-video di daftar watch later. Bahkan, saya membuat aturan hanya akan mendengarkan video yang saya sukai itu, hanya jika saya melakukannya sambil berolahraga.

Tujuannya adalah untuk menyeimbangkan kesenangan, semacam reward untuk diri karena melakukan sesuatu. Alhasil, ketika saya benar-benar ingin mendengarkan video yang saya sukai, maka saya mau tidak mau harus memaksa diri saya untuk berolahraga terlebih dahulu agar bisa melakukannya.

  1. Buat olahraga itu mudah untuk dilakukan

Pilihan olahraga yang rutin saya lakukan adalah lari di komplek tempat saya tinggal. Alasan saya memilih olahraga tersebut adalah dikarenakan itu merupakan jenis olahraga yang menurut saya paling mudah dan murah.

Ketika saya ingin lari, saya sudah meletekkan sepatu di dekat pintu keluar dan tidak perlu mengganti pakaian. Saya cukup membawa handphone dan menggunakan headset bluetooth untuk mendengarkan video yang ingin saya putar. Dengan kata lain, untuk persiapan lari saya memakan waktu kurang dari 1 menit dan tidak perlu melakukan sesuatu yang cukup ribet.

Bandingkan jika saya memilih olahraga yang memerlukan effort lebih (menurut saya) seperti fitness di gym. Saya harus mencari tempat gym yang cocok, kemudian menggunakan kendaraan untuk berangkat, mencari teman untuk bisa berangkat bersama, lalu mempersiapkan baju ganti dan peralatan mandi. Sangat kecil kemungkinan saya untuk melakukan hal ini, karena selain saya memang tidak suka berolahraga, saya juga harus berusaha cukup banyak untuk melakukannya.

  1. Mulai saja dulu

Terkadang ada kalanya saya benar-benar enggan untuk melakukan olahraga, tetapi saya memaksakkan diri untuk memulainya. Semisal ketika saya sedang tidur, maka saya akan menghitung mundur dari angka tiga ke satu, kemudian langsung memasang kaus kaki dan sepatu di depan pintu.

Dengan begitu saya menjadi berpikir, “masak saya suda pakai sepatu olahraga tapi tidak jadi lari, sih?”

Alhasil saya kemudian melanjutkan untuk lari, dan kemudian rasa malas tersebut akan hilang seiring saya sudah melakukan olahraga tersebut. Seringkali mood perlu kita lawan untuk bisa melakukan sesuatu hal yang baik seperti berolahraga.

  1. Jadikan kebiasaan rutin

Salah satu hal yang paling sulitm tentu memulai kebiasaan baru. Jika selama ini kita masih tidak pernah untuk melakukan olahraga secara rutin, pastinya hal ini akan sangat berat di awal karena kita tidak biasa melakukannya. Tetapi percayalah, paksakan tubuh kita untuk melakukannya suka ataupun tidak. Mulai saja dulu!

Setelah sekian lama berolahraga dan melakukannya secara rutin minimal selama 2 bulan, maka hal ini akan menjadi kebiasaan kita. Bahkan kita akan merasa “aneh” dan “berdosa” jika kita tidak melakukan olahraga.

Itu tadi adalah 5 lifehack yang saya lakukan untuk membuat diri saya rutin berolahraga dan menurut saya sangat ampuh menggerakan diri saya yang sesungguhnya sangat mager sekali. Lakukan semuanya secara bertahap dan berkala, maka kita akan menjadi terbiasa untuk melakukan olahraga secara rutin.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top