Menjaga kesehatan sperma adalah salah satu faktor penting dalam mendukung kesuburan pria, tetapi terdapat beberapa kebiasaan mandi yang justru bisa berdampak negatif. Salah satunya adalah paparan suhu panas yang tinggi pada area buah zakar. Berikut adalah dua kebiasaan yang perlu dihindari jika Anda ingin menjaga kesehatan sperma.
1. Berendam dalam Air Panas
Berendam air panas atau hot tub memang menyegarkan, namun bisa memberikan efek buruk bagi sperma. Suhu tinggi dapat meningkatkan temperatur di sekitar buah zakar, yang sebetulnya berfungsi baik pada suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Paparan panas yang tinggi dapat merusak kualitas sperma, mengurangi motilitas, dan bahkan menurunkan jumlahnya. Efek ini tidak hanya berlangsung seketika, tetapi bisa berpengaruh selama beberapa bulan setelahnya.
2. Sauna
Sauna merupakan kegiatan relaksasi populer, tetapi efeknya mirip dengan berendam air panas. Saat berada di sauna, tubuh mengalami peningkatan suhu, termasuk di area buah zakar. Terlalu sering terpapar panas ekstrem dapat menyebabkan stres termal pada sperma. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan suhu tinggi secara berkala di sauna dapat mengakibatkan penurunan jumlah sperma yang signifikan.
Mengapa Panas Berdampak Negatif?
Buah zakar (testis) secara alami terletak di luar tubuh untuk menjaga suhu sperma tetap dingin. Panas yang berlebih mengganggu proses produksi sperma (spermatogenesis), yang idealnya membutuhkan lingkungan yang lebih sejuk. Dengan menghindari paparan panas berlebihan, Anda memberikan kondisi terbaik bagi testis untuk memproduksi sperma yang sehat dan berkualitas.
Tips untuk Melindungi Sperma:
- Batasi waktu berendam atau sauna, terutama jika Anda memiliki tujuan menjaga kesuburan.
- Coba alternatif relaksasi lain yang tidak melibatkan suhu tinggi.
- Jika memang perlu menggunakan fasilitas panas, pertimbangkan untuk memberi jeda yang cukup lama di antaranya agar sperma memiliki waktu untuk pulih.
Tetaplah waspada dengan suhu panas untuk menjaga kesehatan sperma. Dengan begitu, Anda bisa tetap menikmati kebiasaan mandi sambil mempertahankan kesuburan dan kesehatan reproduksi.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And