Kita semua terbiasa dengan konsep usia kronologis, yang diukur berdasarkan jumlah tahun yang telah kita lalui sejak lahir. Namun, tahukah Anda bahwa kita sebenarnya memiliki dua jenis usia? Selain usia kronologis, ada juga yang disebut usia biologis, yang mengukur seberapa sehat dan muda sel-sel dalam tubuh kita. Menariknya, usia biologis sering kali bisa sangat berbeda dari usia kronologis kita.
Anda mungkin pernah mendengar tentang “remaja jompo,” istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang muda yang secara fisik tampak lebih tua dan lebih lemah dari usia mereka yang sebenarnya. Ini adalah contoh yang jelas dari perbedaan antara usia kronologis dan usia biologis. Sebaliknya, ada juga orang yang sudah lanjut usia tetapi masih tampak sehat dan energik seperti remaja.
Sebelumnya kita akan berkenalan terlebih dahulu dengan perbedaan antara usia kronologis dan usia biologis. Usia kronologis ini dihitung berdasarkan jumlah tahun sejak kelahiran seseorang. Ini adalah angka yang kita rayakan setiap ulang tahun. Namun yang perlu diketahui, usia kronologis tidak selalu mencerminkan kondisi kesehatan atau vitalitas seseorang.
Sementara itu usia biologis adalah usia yang mencerminkan kondisi kesehatan sel-sel dan jaringan tubuh seseorang. Usia biologis dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk gaya hidup, genetik, dan lingkungan. Usia biologis bisa lebih muda atau lebih tua daripada usia kronologis, tergantung pada bagaimana seseorang merawat tubuhnya.
Ada berbagai faktor yang dapat membuat usia biologis seseorang lebih tua daripada usia kronologisnya, seperti adanya pola hidup yang tidak sehat yang kemudian membuat sel-sel di tubuh seseorang menjadi berusia lebih tua dan hormonnya menjadi turun.
Memahami konsep usia biologis dapat membantu kita mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup kita. Dengan fokus pada gaya hidup sehat, kita dapat mempengaruhi usia biologis kita menjadi lebih muda, yang berarti kita dapat merasa lebih sehat dan lebih energik lebih lama.