Gangguan ereksi tidak hanya dialami oleh pria yang berusia lanjut; pria muda yang baru menikah pun bisa mengalaminya. Pada dasarnya, gangguan ereksi dapat menjadi indikasi adanya masalah, baik secara fisik maupun psikis. Ketika seorang pria muda sulit mengalami ereksi, jangan langsung menuduh atau mencurigainya sebagai pecinta sesama jenis. Asumsi semacam itu dapat meningkatkan stres dan kecemasan, yang pada gilirannya malah memperparah kesulitan ereksi.
Ada beberapa faktor yang sering menjadi penyebab pria muda mengalami gangguan ereksi, antara lain:
- Stres dan Kecemasan: Perasaan gugup atau khawatir, terutama di awal pernikahan, dapat memengaruhi fungsi ereksi. Harapan tinggi untuk tampil sempurna seringkali menambah tekanan yang berujung pada masalah ereksi.
- Kondisi Fisik: Masalah kesehatan seperti gangguan aliran darah, tekanan darah tinggi, atau masalah hormon juga bisa berperan.
- Kesehatan Mental: Kondisi seperti kecemasan, depresi, atau stres kronis dapat mempengaruhi libido dan kemampuan ereksi.
- Efek Gaya Hidup: Kebiasaan kurang olahraga, pola makan yang buruk, dan merokok juga berkontribusi terhadap kualitas ereksi.
Sebagai istri, dukungan emosional dan komunikasi terbuka adalah kunci untuk membantu suami menghadapi tantangan ini. Jika gangguan ereksi berlanjut, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter andrologi untuk mendapatkan evaluasi dan bantuan yang tepat.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And