Penyebab Impoten Pada Pria

Apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan terjadi disfungi ereksi, atau dalam bahasa awamnya impotensi? Secara garis besar hanya ada 3 hal yang dapat menyebabkan hal tersebut. Kita akan membahasnya satu persatu.

Disfungsi ereksi merupakan sebuah keadaan di mana seorang pria terjadi penurunan kemampuan untuk mencapai atau mempertahankan kekerasan ereksi yang optimal saat berhubungan seksual. Definisi dan gejala disfungsi ereksi sudah pernah dibahas di artikel sebelumnya.

Penting untuk diketahui, disfungsi ereksi bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, melainkan ia merupakan salah satu gejala dari penyakit lainnya. Selalu ada akar masalah penyakit yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi. Secara umum ada 3 akar penyebab terjadinya disfungsi ereksi, kita akan membahasnya satu persatu.

  1. Gangguan fisik

Yang dimaksud dengan gangguan fisik di sini, berarti adalah terdapat sebuah penyakit di tubuh yang akhirnya menimbulkan gejala disfungsi ereksi. Seringkali disfungsi ereksi yang disebabkan karena gangguan fisik ini mengenai pada pria-pria berusia 40 tahun ke atas. Namun, pada beberapa keadaan dapat pula dijumpai di usia-usia yang lebih muda.

Adapun gangguan fisik ini, dibagi menjadi beberapa faktor lagi, antara lain sebagai berikut:

Pertama adalah kelainan aliran darah. Aliran darah merupakan hal yang sangat krusial untuk terjadinya ereksi penis. Kelainan pembuluh darah ini dapat terjadi karena terdapat sumbatan di pembuluh darah penis yang menghambat terjadinya ereksi, atau dapat pula disebabkan karena kelainan sel di pembuluh darah sehingga arteri tidak dapat melebar.

Kedua, adanya kelainan hormon. Salah satu hormon yang berperan penting untuk ereksi adalah hormon testosteron. Pada usia lanjut di atas 40 tahun, sering terjadi penurunan hormon testosteron yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi seksual pria. Di samping hormon testosteron, adapula gangguan hormon-hormon lain yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi, seperti peningkatan hormon prolaktin dan kelainan hormon tiroid.

Ketiga adanya permasalahan di saraf. Untuk terjadinya ereksi penis diperlukan fungsi persarafan yang normal dan bekerja dengan baik, mulai dari otak, tulang belakang, hingga ke penis. Pada keadaan-keadaan tertentu yang terjadi gangguan persarafan, misalnya pada seseorang yang menderita gula tinggi atau bisa juga karena kelainan penyakit saraf multiple sclerosis, maka hal ini dapat mengakibatkan gangguan penghantaran sistem saraf. Akibatnya timbullah gangguan ereksi pada pria.

Keempat disebabkan karena adanya efek samping yang tidak diharapkan dari obat-obatan atau tindakan medis, atau istilah medisnya iatrogenik. Terdapat beberapa obat-obatan tertentu yang apabila dikonsumsi dalam jangka panjang dapat mengakibatkan terjadinya penurunan dari fungsi ereksi. Selain itu, tindakan-tindakan operasi di bagian organ reproduksi pria juga diketahui pada beberapa kasus dapat menyebabkan terjadinya gangguan ereksi.

  1. Gangguan pikiran

Fungsi ereksi sangat berkaitan erat dengan kondisi pikiran dan mental yang sehat. Hal ini dikarenakan ereksi masuk ke dalam sistem persarafan yang tidak dapat kita kendalikan, berbeda dengan otot-otot gerak kita yang memang sistem persarafannya dapat kita kendalikan.

Keadaan ini yang sering disebut sebagai permasalah psikosomatis, di mana terdapat gangguan di pikiran yang kemudian dapat menimbulkan gejala fisik. Di mana seorang pria yang mengalami gangguan kesehatan mental, seperti stres, depresi, kegelisahan, atau kecemasan, maka seringkali dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi seksual, salah satunya adalah disfungsi ereksi.

Kasus disfungsi ereksi yang disebabkan gangguan pikiran, ini dapat mengenai pria-pria pada usia yang relatif muda, seperti rentang usia 20 tahun, dan tanpa ada penyakit apapun ditubuhnya. Namun, bukan tidak mungkin gangguan pikiran juga bisa mengenai pada pria yang berusia lanjut.

  1. Campuran gangguan fisik dan pikiran

Seringkali pria yang mengalami disfungsi ereksi dikarenakan adanaya permasalahan fisik, maka hal ini dapat mengakibatkan seorang pria tersebut kemudian menjadi cemas dan stres, sehingga dapatnya kesehatan mentalnya juga ikut menjadi terganggu.

Kondisi inilah yang disebut dengan gangguan ereksi yang disebabkan oleh campuran antara gangguan fisik dan pikiran. Dalam kondisi ini, fungsi ereksi seringkali menjadi semakin berat karena baik tubuh ataupun pikiran, keduanya terdapat masalah yang menekan sistem untuk terjadinya ereksi.

Itu tadi adalah 3 garis besar penyebab gangguan ereksi. Untuk bisa menentukan, kira-kira apa yang menyebabkan seorang pria tedapat gangguan ereksi, seorang dokter biasanya akan melakukan wawancara dan pemeriksaan terlebih dahulu. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, barulah bisa diperkirakan penyebabnya, dan diberikan penanganan yang sesuai dengan faktor penyebab.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top