Sulit Ereksi dengan Istri, Tapi Perkasa dengan Wanita Lain?

Pertanyaan:

Halo dok, saya 35 tahun sudah menikah10 tahun dan dikaruniai dua orang anak. 1 tahun belakangan ini saya mengalami masalah yang cukup mengganggu dalam hubungan suami istri. Setiap kali ingin berhubungan dengan istri, saya merasa hambar, tidak bergairah, dan sulit untuk ereksi. Dulu, saat awal menikah semuanya normal tapi sekarang rasanya seperti kehilangan rasa ketertarikan.

Terus terang sebetulnya sekarang ini saya merasa bosan saat berhubungan dengan istri, karena belakangan ini ia jarang merawat dirinya dikarenakan kesibukan mengurus dua anak kami yang sudah mulai besar. Ditambah lagi saya semakin tertekan setiap berhubungan karena istri saya protes dengan performa saya yang semakin menurun.

Yang membuat saya semakin bingung, ketika saya berhubungan dengan wanita lain, semuanya berjalan lancar. Saya sempat mencoba (mohon maaf) Open BO, dan di situ tidak ada masalah sama sekali. Ereksi tetap normal, gairah ada, semuanya bagus seperti sedia kala.

Jujur saya masih sayang dengan istri dan tidak ada niat selingkuh, tapi dengan kondisi begini saya khawatir rumah tangga saya akan terganggu. Kenapa hal ini bisa terjadi dok? Apakah ada masalah dengan tubuh saya atau lebih ke faktor psikologis?

Saya ingin kembali normal dan merasakan gairah seperti dulu dengan istri. Apakah ada solusi atau terapi yang bisa saya lakukan agar hubungan kami kembali harmonis?

Terima kasih sebelumnya dok. Saya tunggu jawabannya.

Jawaban:

Halo Pak Fendi, terima kasih sudah mengirimkan pertanyaan ini. Saya paham ini bukan hal yang mudah untuk dibicarakan, tapi saya sangat menghargai kejujuran Anda. Masalah seperti ini cukup sering terjadi, dan kabar baiknya, ada solusinya.

Dua Penyebab Disfungsi Ereksi: Organik vs. Psikogenik

Secara umum, disfungsi ereksi atau impotensi bisa disebabkan oleh dua hal:

1️⃣ Disfungsi ereksi organik
Terjadi akibat gangguan pada pembuluh darah, saraf, atau hormon yang memengaruhi fungsi ereksi secara fisik. Biasanya, ini berkembang secara perlahan, bukan tiba-tiba, dan ereksi pagi pun ikut menghilang.

2️⃣ Disfungsi ereksi psikogenik
Lebih dipengaruhi oleh faktor psikologis seperti stres, kebosanan, kecemasan, atau tekanan mental lainnya. Ciri khasnya adalah muncul secara tiba-tiba, tapi ereksi pagi tetap bagus, dan dalam situasi tertentu—seperti saat bersama wanita lain—ereksi bisa terjadi dengan normal.

Dari yang Anda ceritakan, kemungkinan besar penyebabnya lebih ke arah psikogenik. Sebab, saat dengan wanita lain, ereksi lancar, tapi dengan istri justru sulit. Ini menunjukkan bahwa secara fisik, fungsi ereksi Anda sebenarnya masih baik, tetapi ada faktor mental dan emosional yang memengaruhi performa saat bersama istri.

Kenapa Bisa Ereksi dengan Wanita Lain, tapi Tidak dengan Istri?

Pertama, mari kita pahami cara kerja ereksi. Ereksi itu dikendalikan oleh sistem saraf otonom, bagian dari saraf yang bekerja secara otomatis, di luar kendali kita. Artinya, kita tidak bisa memalsukan ereksi—kalau tidak ada gairah, maka ereksi tidak akan terjadi.

Nah, apa yang memicu gairah?
Gairah seksual muncul karena adanya stimulasi dari berbagai faktor:

Visual – Apa yang kita lihat (penampilan, cara berpakaian, gestur, dll.)
Auditori – Apa yang kita dengar (suara, bisikan, kata-kata yang membangkitkan gairah)
Kinestetik – Sentuhan fisik dan kontak tubuh
Olfaktori – Bau atau aroma tertentu

Setiap pria biasanya memiliki salah satu stimulasi utama yang lebih dominan. Dalam kasus Anda, kemungkinan besar stimulasi visual adalah faktor utama yang memengaruhi gairah seksual.

Nah, dari cerita yang Anda sampaikan, istri Anda belakangan ini jarang merawat diri karena sibuk mengurus anak, sementara wanita lain yang Anda temui dalam Open BO mungkin lebih memperhatikan penampilan dan mendukung stimulasi visual Anda. Ini menyebabkan gairah seksual dengan istri menjadi menurun, sementara dengan wanita lain tetap tinggi.

Selain itu, ada faktor “Fear of Failure”. Jika Anda pernah mengalami kegagalan ereksi sebelumnya saat bersama istri, hal ini bisa menimbulkan tekanan mental. Setiap kali ingin berhubungan, Anda jadi terbebani oleh ketakutan gagal lagi. Ditambah lagi, istri yang mungkin mengeluhkan performa Anda justru semakin membuat tekanan psikologis meningkat, sehingga semakin sulit bagi Anda untuk mempertahankan ereksi.

Di sisi lain, saat bersama wanita lain, tidak ada ekspektasi, tekanan, atau rasa takut gagal. Situasi baru ini juga memberikan sensasi “tantangan” yang membuat otak lebih responsif terhadap rangsangan seksual.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk memperbaiki kondisi ini, ada beberapa langkah yang bisa dicoba:

1️. Komunikasikan dengan Istri Secara Terbuka
Bicarakan secara baik-baik apa yang Anda rasakan dan apa yang ingin diperbaiki dalam hubungan ini.
Tapi ingat, pilih waktu yang tepatjangan membicarakan ini saat baru gagal ereksi atau di tengah momen berhubungan seksual, karena bisa memicu pertengkaran.

Jangan langsung menyalahkan istri. Mulailah dengan mengakui bahwa Anda mengalami kesulitan, lalu tawarkan solusi bersama. Contohnya, mengajak istri untuk lebih memperhatikan penampilan, melakukan aktivitas romantis bersama, atau mencoba hal baru dalam hubungan.

Yang paling penting, kita jangan lupa memperbaiki diri. Pahami istri dominan pada Indera apa, dan kita manjakan Indera tersebut. Pada prinsnipnya kita harus mengingat konsep take and give.

2️. Ciptakan Variasi dan Sensasi Baru
Kebosanan dalam hubungan bisa diperbaiki dengan mencoba sesuatu yang berbeda. Bisa dimulai dari perubahan cara berkomunikasi, menghidupkan kembali momen romantis, atau mengeksplorasi variasi dalam hubungan seksual yang tetap sehat dan nyaman bagi pasangan.

3️. Hindari Open BO dan Fokus pada Solusi yang Sehat
Saya sangat tidak menyarankan menggunakan Open BO sebagai cara untuk “mengetes” apakah fungsi seksual Anda masih normal.
Selain melukai perasaan istri, hal ini juga berisiko membawa dampak negatif lain, seperti penyakit menular seksual dan memperburuk kepercayaan dalam hubungan rumah tangga.

Jika ingin mengecek fungsi seksual secara objektif, lebih baik melakukan tes dengan masturbasi sendiri (MTB) tanpa menonton pornografi. Ini akan memberikan gambaran lebih jelas apakah ada gangguan fisik atau tidak.

4️. Konsultasi ke Dokter Andrologi
Walaupun gejalanya mengarah ke psikogenik, tetap ada kemungkinan faktor fisik seperti gangguan hormon testosteron atau masalah pembuluh darah yang berperan dalam kondisi ini.

Anda sekarang berusia 35 tahun, dan di usia ini hormon testosteron secara alami mulai menurun. Selain itu, ada kemungkinan faktor kesehatan lain, seperti diabetes, hipertensi, atau pola hidup kurang sehat yang ikut memengaruhi ereksi.

Maka, memeriksakan diri ke dokter andrologi adalah langkah terbaik untuk memastikan tidak ada gangguan fisik yang tersembunyi. Jika memungkinkan, ajak istri untuk ikut mendampingi saat konsultasi. Ini akan membantu meningkatkan pemahaman bersama dan mencari solusi terbaik untuk hubungan kalian.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top