Kerja Shift Malam Berisiko Terkena Kanker

pixabay.com

Hingga saat ini penyakit kanker tidak bisa ditemukan penyebab utamanya. Berbeda dengan kebanyakan penyakit yang telah diketahui penyebabnya, kanker hanya bisa disebutkan beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tersebut. Sebagai contoh, kita sering mengetahui bahwa rokok merupakan salah satu faktor risiko untuk kanker paru-paru, namun kenyataannya tidak semua perokok akan menderita penyakit kanker paru-paru.

Bahkan ada beberapa orang yang terkena kanker paru-paru padahal ia tidak pernah merokok sama sekali.
Hal ini dikarenakan penyakit kanker merupakan penyakit yang disebabkan berbagai faktor (multifaktorial) mulai dari genetik, lingkungan, gaya hidup, dan infeksi. Semakin banyak seseorang memiliki faktor risiko untuk kanker, semakin besar pula kemungkinan ia terkena penyakit itu

biotech-now.org

Dalam istilah medis ada istilah “carcinogenic”, yakni sebuah substansi yang diyakini menyebabkan pembentukan penyakit kanker. WHO melalui agennya International Agency for Research on Cancer (IARC) membagi bahan carcinogenic menjadi 4 kategori, yakni:

  • Kategori 1: carcinogenic terhadap manusia
  • Kategori 2A: kemungkinan besar carcinogenic terhadap manusia
  • Kategori 2B: kemungkinan kecil carcinogenic terhadap manusia
  • Kategori 3: tidak diklasifikasikan carcinogenic terhadap manusia
  • Kategori 4: kemungkinan tidak carcinogenic terhadap manusia

Yang cukup sering didengar sebagai carcinogenic ini tentunya makanan, minuman, polutan, dan zat kimia. Namun, sejak tahun 2007 WHO menulis ada 1 sifat yang carcinogenic, yaitu: kerja shift malam.

isglobal.org

Penelitian menyebutkan, hal ini terjadi karena terdapat perubahan siklus tidur yang akan mempengaruhi hormon melatonin, penekanan sistem imun, dan pertumbuhan sel. Sehingga meskipun seseorang yang bekerja shift malam telah tidur cukup saat pagi pulang bekerja, ia tetap berisiko terkena kanker.

Tentunya hal ini merupakan fakta yang cukup menakutkan bagi para pekerja yang memang dibutuhkan untuk bekerja di shift malam, sebutlah dokter, perawat, petugas keamanan, dan petugas jasa lainnya. Mereka tentunya tidak memiliki pilihan lain karena tuntutan pekerjaannya.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena kanker adalah dengan menjauhi faktor risiko lainnya. Seperti yang telah disebutkan, ada beberapa hal carcinogenic yang termasuk kedalam risiko tinggi (kategori 1-2) seperti: rokok, alkohol, daging olahan, polusi udara, dan lainnya. Setidaknya ketika kita tidak bisa mengurangi satu hal carcinogenic, maka kita perlu mengontrol hal-hal carcinogenic lainnya.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top