Ini adalah beberapa bahaya yang dapat timbul ke tubuh kita, ketika melakukan masturbasi hampir setiap hari dalam jangka panjang. Di artikel kali ini kita memahami berapa dosis masturbasi yang berlebih, apa dampak buruk ke otak juga fungsi seksual, apakah sperma bisa habis, hingga bagaimana solusi menguranginya.
Masturbasi sebetulnya adalah hal yang aman untuk dilakukan sebagai media penyaluran seksual. Tetapi kita harus tahu bahwa segala sesuatu jika dilakukan terlalu berlebihan itu akan menimbulkan bahaya ke tubuh, sama halnya dengan melakukan masturbasi. Terlebih jika kita sudah terbiasa melakukan masturbasi setiap hari dalam jangka panjang, besar kemungkinan ini menjadi kecurigaan kalau kita mengidap kecanduan masturbasi dan pornografi.
- Tanda dosis masturbasi berlebihan
Sebetulnya untuk patokan resmi dosis normal secara internasional dalam melakukan masturbasi itu tidak ada. Karena bisa jadi dosis normal ini berbeda-beda ke setiap orang, misal bagi si Joni dosis idealnya adalah 3x seminggu, sementara bagi si Dicky adalah 1x seminggu. Uniknya pada si Dicky, ketika ia melakukan masturbasi sebanyak 3x justru akan timbul keluhan di tubuh dan psikisnya, sementara pada si Joni justru tidak timbul kendala.
Secara umum, ada beberapa yang sudah menjadi indikator kalau seseorang itu dicurigai terlalu berlebihan dalam melakukan masturbasi. Yaitu apabila ia menghabiskan lebih dari 2 jam perminggu untuk menonton pornografi dan melakukan masturbasi lebih dari 4x/minggu. Karena hal ini menunjukkan kalau seseorang tersebut sudah menghabiskan waktu lama untuk scrolling pornografi dan melakukan masturbasinya terlalu banyak di bandingkan rata-rata masyarakat umum.
Tapi hati-hati adapula seseorang yang sebetulnya dia mungkin relatif jarang dalam menonton pornografi dan melakukan masturbasi, bisa jadi hanya 1x dalam seminggu. Tetapi ia merasa bersalah dan tidak nyaman karena merasa ini adalah perbuatan berdosa. Maka meskipun frekuensinya hanya 1x seminggu, ia sudah merasa tanda yang tidak sehat di tubuhnya. Ini juga menunjukkan kalau bagi seseorang tersebut ia sudah timbul kendala.
- Bahaya Keseringan Menonton Pornografi
Salah satu bahaya terbesar dari kecanduan pornografi dan onani adalah dampaknya terhadap otak kita. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa otak pecandu pornografi mengalami perubahan mirip dengan pada kecanduan-kecanduan lainnya.
Penelitian menunjukkan bahwa menonton pornografi dalam jangka panjang bisa menyebabkan perubahan struktur di otak, terutama pada bagian prefrontal cortex, yaitu bagian otak yang bertanggung jawab terhadap self-control, pengambilan keputusan, dan motivasi.
Otak manusia itu tersusun dari bagian abu-abu dan putih, pada pecandu pornografi berat akan terjadi benurrunan struktur abu-abu di bagian otak tersebut, padahal struktur ini berisi sel saraf dan bertugas memproses informasi, emosi, dan memori. Bayangkan ketika bagian ini semakin mengecil, tentu ini dapat berimbas buruk pada fungsi tubuh kita! Alhasil pada seseorang pecandu mereka kesulitan mengontrol emosi, mudah cemas, hinggat sulit untuk merasakan kepuasan.
Di samping itu, ketika kita menonton pornografi, otak mengeluarkan hormon dopamin dalam jumlah besar, yaitu hormon yang membuat kita merasa senang dan puas. Masalahnya, semakin sering kita menonton, semakin besar ambang batas dopamin yang diperlukan untuk mencapai kepuasan. Akibatnya, konten-konten ringan yang dulu bisa membuat kita terangsang lama-kelamaan tidak lagi cukup, sehingga kita mulai mencari konten yang lebih ekstrem.
Kondisi ini disebut desensitisasi otak, di mana otak mulai kehilangan sensitivitas terhadap kesenangan normal. Akibatnya, motivasi hidup menurun, produktivitas berkurang, dan kita menjadi malas melakukan aktivitas yang sebelumnya kita nikmati. Inilah alasan mengapa pecandu pornografi sering kali merasa kehilangan kontrol atas kebiasaan mereka dan terus mengulanginya meskipun merasa bersalah setelahnya.
Ketika kecanduan ini semakin parah, pecandu pornografi sulit merasakan kepuasan dari kehidupan nyata. Hubungan sosial terganggu, konsentrasi menurun, bahkan dalam kasus yang lebih ekstrem, bisa menyebabkan depresi dan kecemasan sosial. Otak yang sudah terbiasa dengan kepuasan instan dari pornografi akan kesulitan menikmati kebahagiaan dari aktivitas lain, seperti bekerja, berolahraga, atau bersosialisasi.
- Bahaya Masturbasi Tidak Sehat
Salah satu yang sering menjadi kekhawatiran adalah apakah jika melakukan masturbasi dalam jangka panjang bisa membuat air mani dan sperma ini akan menjadi habis suatu saat nanti? Karena dikhawatirkan ini akan membuat kita menjadi sulit memiliki anak kelak ketika menikah.
Sebetulnya air mani dan sperma seorang pria itu akan terus diproduksi setiap harinya, jika tubuh kita sehat sesering apapun kita melakukan ejakulasi di masa lalu, hal ini tidak akan mengganggu kesuburan kita kelak. Justru hal yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan seorang pria adalah adanya penyakit di organ reproduksi.
Dampak berikutnya yang sangat serius dari kecanduan pornografi dan onani adalah gangguannya terhadap fungsi seksual pria. Sebetulnya onani tidak dapat menyebabkan impotensi secara langsung, tapi bisa saja timbul dampak-dampak tidak langsung yang kemudian dapat menyebabkan keluhan ini.
Salah satu kondisi yang paling umum terjadi adalah Porn-Induced Erectile Dysfunction (PIED), yaitu disfungsi ereksi akibat terlalu sering menonton pornografi. Ketika otak sudah terlalu sering menerima stimulasi dari pornografi, kita bisa kehilangan kemampuan untuk merespons rangsangan seksual di dunia nyata. Banyak pria yang mengalami kesulitan ereksi saat berhubungan dengan pasangan karena otak mereka hanya bisa terangsang oleh adegan pornografi yang tidak realistis. Selain itu, ekspektasi seksual yang tidak masuk akal juga bisa menyebabkan kekecewaan dalam hubungan, karena realita tidak pernah bisa menyamai adegan yang ada dalam film porno.
Selain PIED, kecanduan onani juga bisa menyebabkan Traumatic Masturbatory Syndrome (TMS) dan Death Grip Syndrome. TMS terjadi ketika seseorang terlalu sering melakukan onani dengan teknik yang tidak alami, sehingga membuatnya sulit mencapai orgasme saat berhubungan dengan pasangan. Sementara Death Grip Syndrome terjadi akibat kebiasaan menekan penis terlalu keras saat masturbasi, yang menyebabkan penurunan sensitivitas.
Dalam jangka panjang, pria yang kecanduan pornografi dan onani akan mengalami penurunan gairah seksual, sulit mempertahankan ereksi, dan tidak bisa menikmati hubungan intim dengan pasangan. Hal ini tidak hanya merusak hubungan, tetapi juga bisa menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi.
- Cara Mengurangi Maturbasi
Bagi orang-orang yang sudah terlalu sering melakukan masturbasi, sangat disarankan untuk mulai menguranginya demi menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, kenyataannya tidak sedikit yang merasa kesulitan untuk berhenti. Sering kali, seseorang sudah berniat bulat untuk memulai perubahan, tetapi keesokan harinya kembali mengulanginya. Mereka terus-menerus berjanji bahwa “hari ini adalah yang terakhir,” namun ujung-ujungnya terjebak dalam kebiasaan yang sulit dihentikan.
Hal ini biasanya terjadi karena belum memahami strategi yang tepat untuk mengendalikan kebiasaan masturbasi. Salah satu bahaya utama dari pornografi adalah sifatnya yang adiktif, yang membuat seseorang mudah terjebak dalam siklus kecanduan.
Untuk memutus siklus ini, ada beberapa langkah yang bisa dicoba. Di antaranya adalah mengurangi secara bertahap, melakukan journaling sebagai bentuk refleksi diri, serta menerapkan sistem punishment and reward. Tiga langkah sederhana ini, jika dilakukan secara konsisten, sebenarnya sudah sangat efektif untuk membantu mengurangi kebiasaan masturbasi dan pornografi.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And