Gairah seksual merupakan hal yang sangat penting dalam hubungan intim. Tanpa adanya “rasa lapar” untuk berhubungan seksual, tentu akan sulit muncul ereksi, bahkan klimaks pun bisa terhambat. Saya sering menemui pasien pria yang mengeluhkan kesulitan saat berhubungan seksual. Setelah diperiksa, pembuluh darah penisnya normal, namun masalah utamanya ada pada rendahnya gairah seksual. Begitu libidonya diperbaiki, barulah fungsi seksualnya kembali normal.
Berikut adalah 5 rahasia utama agar libido bisa sehat kembali, sehingga hubungan dengan pasangan semakin mesra.
1. Berikan Rangsangan yang Cukup
Gairah seksual hanya bisa muncul bila ada rangsangan yang memicu hasrat. Bayangkan ketika melihat makanan lezat dengan aroma menggoda, rasa lapar pun muncul. Sebaliknya, jika yang disajikan berbau tidak sedap, selera makan hilang.
Begitu pula dengan seksualitas. Rangsangan bisa datang dari penglihatan, penciuman, pendengaran, maupun sentuhan. Setiap orang biasanya punya 1–2 indera dominan. Ada pria yang sangat bergantung pada visual dan aroma, sehingga penampilan serta wangi tubuh pasangan sangat berperan. Ada pula yang lebih sensitif pada kata-kata dan sentuhan manja.
Kuncinya adalah komunikasi terbuka dengan pasangan, supaya saling tahu bentuk rangsangan apa yang paling memicu gairah.
2. Cari Variasi Baru (Coolidge Effect)
Ada fenomena biologis bernama Coolidge Effect, di mana pria cenderung lebih bergairah dengan pasangan baru dibanding pasangan lama. Hal ini terkait sistem dopamin di otak yang merespons kebaruan (novelty).
Tentu dalam hubungan monogami kita tidak bisa berganti pasangan. Namun prinsip ini tetap bisa diterapkan dengan menciptakan variasi baru dalam kehidupan seksual:
-
Penampilan & Fantasi: lingerie, perubahan gaya rambut, parfum baru, atau role play ringan.
-
Lokasi & Suasana: tidak selalu di kamar tidur, bisa di hotel, ruang tamu, atau dengan pencahayaan serta musik berbeda.
-
Teknik Seksual: mencoba posisi baru, memperpanjang foreplay, atau menggunakan alat bantu seks yang aman.
Variasi sederhana ini dapat menghadirkan sensasi “baru” dari pasangan yang sama, sehingga gairah tetap terjaga.
3. Jaga Kesehatan Otak
Otak memegang peran penting dalam munculnya libido. Dua hal yang sering menurunkan gairah adalah stres dan kecanduan pornografi.
Stres kronis, terutama bila berhubungan dengan konflik pasangan, bisa menekan fungsi seksual. Begitu pula dengan pornografi berlebihan, yang membuat otak terbiasa dengan banjir dopamin tidak sehat. Akibatnya, saat berhadapan dengan pasangan nyata, gairah sulit muncul karena otak “terbiasa” dengan stimulasi ekstrem.
Mengelola stres, membatasi paparan pornografi, dan menjaga kesehatan mental adalah langkah penting agar libido tetap sehat.
4. Perbaiki Pola Hidup
Pola hidup sehari-hari sangat berpengaruh pada kesehatan seksual. Kurang olahraga, tidur tidak cukup, serta konsumsi makanan tinggi gula dan pengawet bisa menurunkan energi sekaligus gairah.
Selain itu, penyakit kronis seperti diabetes terbukti merusak saraf dan pembuluh darah, yang akhirnya berdampak pada libido dan ereksi. Karena itu, olahraga teratur, pola makan sehat, tidur cukup, serta cek kesehatan rutin wajib dilakukan.
5. Perhatikan Keseimbangan Hormon Testosteron
Hormon testosteron adalah “bensin” utama pria. Fungsinya bukan hanya mengatur libido dan ereksi, tetapi juga memengaruhi mood, kepadatan tulang, massa otot, hingga energi harian.
Seiring bertambahnya usia, kadar testosteron bisa menurun sekitar 1% per tahun sejak usia 30-an. Pada sebagian pria, hal ini menyebabkan penurunan gairah seksual, cepat lelah, hingga berkurangnya minat pada pasangan.
Jika muncul gejala dan terbukti ada penurunan kadar hormon, dokter bisa mempertimbangkan terapi testosteron (TRT). Namun, terapi ini hanya diberikan bila ada indikasi jelas berdasarkan pemeriksaan laboratorium dan keluhan pasien.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And