Waspada Kelainan Sperma Kental

Salah satu kekeliruan yang sampai sekarang masih sering terjadi yaitu anggapan bahwa air mani yang semakin kental dan kekentalannya bertahan lama itu semakin bagus, sementara air mana yang encer itu bermasalah. Karena sesungguhnya air mani yang terlalu kental hingga lama itu bisa jadi merupakan suatu penanda hal yang kurang baik.

Sebelum kita beranjak lebih jauh, kita akan mengenal dahulu terkait bagaimana air mani secara normal. Pada saat air mani pertama kali keluar dari ejakulasi pria, kondisi awalnya dalam bentuk yang cukup kental dan terkadang terdapat semacam bentukan seperti jeli, hal ini adalah hal yang normal. Setelah selang beberapa puluh menit sperma akan terjadi pencairan secara sempurna dikarenakan adanya kandungan dari cairan prostat, proses ini dikenal dengan istilah likuifaksi. Proses likuifaksi normalnya akan terjadi kurang dari 60 menit.

Dalam pemeriksaan laboratorium sperma, salah satu yang dijadikan penilaian adalah bagaimana tingkat kekentalan air mani atau dalam bahasa medisnya disebut dengan viskositas. Pemeriksaan kekentalan sperma ini dilakukan setelah sperma mengalami pencairan sempurna, yaitu dengan meregangkan air mani menggunakan semacam batang pengaduk, lalu dihitung berapa centimeter panjang air mani tersebut dapat diregangkan.

Secara pedoman internasional dari WHO dan nasional dari Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia sendiri menetapkan bahwa normalnya tingkat kekentalan dari air mani yang normal adalah dibawah dari 2 cm. Apabila lebih dari 2 cm maka kondisi ini disebut sebagai hiperviskositas, alias air mani yang terlalu kental. Hiperviskositas sendiri dibagi menjadi 3 tingkat beratnya, yakni ringan apabila tingkat keregangannya 2-4 cm,sedang 4-6 cm, dan berat jika lebih dari 6 cm. Namun yang harus diketahui, untuk menilai bagaimana kekentalan air mani secara akurat, idealnya dilakukan di tempat laboratorium terstandar agar hasilnya dapat diukur secara benar.

Air mani yang terlalu kental justru dapat mengganggu kesuburan dikarenakan dapat menurunkan kualitas sperma, pergerakan, dan mengganggu terjadinya pembuahan ke sel telur. Adapun hal yang apat menyebabkan air mani yang terlalu kental sendiri terdapat beberapa faktor seperti dikarenakan infeksi, peradangan, gangguan kelenjar reproduksi, dan peningkatan radikal bebas pada organ reproduksi pria.

Apabila seorang pria yang sedang menjalani program hamil dan dirasakan mengalami gangguan sperma yang terlalu kental dalam jangka panjang, maka idealnya perlu dilakukan pemeriksaan sperma di laboratorium terlebih dulu untuk memastikan. Selain itu juga perlu pengevaluasian lebih lanjut dengan dokter Andrologi agar kualitas spermanya dapat membaik.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top