Penyebab Sperma Mendadak Jelek

Seorang pria pernah periksa cek sperma dan hasilnya masih baik, tetapi tiba-tiba saja saat ia mengecek ulang terdapat perubahan drastis di mana kualitas spermanya menurun dalam kurun waktu singkat. Kira-kira apa saja hal yang dapat menyebabkan seorang pria yang awalnya memiliki sperma baik, tiba-tiba kualitasnya menjadi turun? Di video kali ini kita akan membahas 5 penyebab yang tersering.

Saya baru menonton podcast Denny Sumargo di mana ia bercerita mengenai proses program hamilnya. Menurut saya videonya ini cukup bagus karena membahas mengenai perjalanan program hamil dengan detail, mulai dari perjuangannya untuk hamil secara alami, inseminasi, dan terakhir menjalani bayi tabung. Selain itu ia juga bercerita saat sudah terjadi kehamilan, ternyata terkadang ada kondisi-kondisi yang bisa menyebabkan terjadinya keguguran.

Tapi dari berbagai hal yang dibahas pada podcast tersebut, ada 1 hal yang menarik untuk kita bahas bersama-sama di artikel kali ini. Yaitu adanya perubahan sperma yang tiba-tiba menjadi jelek atau kualitasnya menurun saat sedang menjalani program hamil.

Jadi di videonya tersebut ada cerita di mana Denny Sumargo beserta istrinya itu tiba-tiba kaget, karena mendapatkan hasil pemeriksaan sperma yang tiba-tiba menurun kualitasnya saat menjalani program hamil. Disebutkan di videonya kalau spermanya itu ada yang kepalanya bolong-bolong dan adapula yang buntutnya sperma terdapat dua.

Meskipun saya bukan dokter yang memeriksa, tetapi perkiraan saya kalau memang bentuk sperma yang mengalami kelainan seperti pada kepala dan ekor, maka ini dicurigai dengan sebuah kondisi teratozoospermia, alias bentuk morfologi normal sperma yang normal.

Jadi apabila baiknya sperma itu memiliki kepala, leher, dan ekor yang bentuknya bagus, pada kondisi ini ditemukan bentuk spermanya mengalami gangguan di bagian tubuh spermanya. Nilai normal morfologi yang baik pada seorang pria itu adalah lebih dari 4%, dan apabila jumlah sperma yang morfologinya baik di bawah nilai standar tersebut, maka ini disebut kondisi teratozoospermia.

Kondisi ini memang salah satu yang cukup sering saya temui ya pada pria-pria. Sebenarnya selain teratozoospermia, adapula gangguan-gangguan sperma yang lainnnya, tetapi mungkin akan kita bahas di artikel-artikel selanjutnya.

Pertanyaannya sekarang, apakah betul sperma pria bisa mengalami perubahan drastis dalam kurun waktu singkat? Jawabannya adalah iya, sangat mungkin pria yang awalnya spermanya bagus dalam jangka waktu pendek terjadi perubahan kualitas spermanya.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas sperma secara tiba-tiba pada seorang pria yang sedang menjalani hamil. Pada prinsipnya hal ini disebabkan karena beberapa perubahan pola hidup atau kondisi tubuh beberapa saat sebelum dilakukan pengeluaran sperma. Sekarang kita akan membahas 5 hal tersering yang menjadi penyebabnya:

  1. Kondisi Fisik yang Lelah

Beberapa pasangan itu tinggal di tempat yang cukup jauh dari laboratorium atau rumah sakit tempat ia menjalani program hamil. Bahkan tidak ada jarang ada yang harus menempuh perjalanan hingga lebih dari 4 jam untuk bisa menuju ke sana.

Seringkali banyak pasangan yang mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bisa meluangkan program hamilnya dikarenakan adanya tuntutan pekerjaan, sehingga mereka terburu-buru untuk menjalaninya. Dalam 1 hari mereka larut malam sudah berangkat dari tempat tinggalnya, kemudian di pagi harinya mengecek sperma, dan siangnya langsung kembali lagi ke rumahnya.

Yang terjadi adalah kondisi fisik pria tersebut pasti sangat lelah, karena perjalanan panjang ini cukup menguras tenaga. Belum lagi ia kadang terlalu lama duduk, sehingga kondisi buah zakarnya menjadi kurang baik.

Saya yakin ya, semua pria pasti merasakan fisik yang lelah jika dipaksakan untuk ejakulasi atau pengeluaran sperma, seringkali hasilnya kurang optimal. Ejakulasinya biasanya menjadi lebih sedikit dari biasanya dan tidak maksimal.

Akibat kondisi-kondisi ini lah yang kemudian dapat menyebabkan saat diperiksa di laboratorium, ditemukan bahwa spermanya mengalami gangguan drastis dan perubahan dibandingkan sebelumnya. Sehingga idealnya bagi pria yang ingin mengeluarkan spermanya untuk tidak terburu-buru, melainkan jika melalui perjalanan jauh bisa untuk meluangkan waktu 1 hari sebelumnya agar bisa beristirahat yang cukup, dan tubuhnya lebih fresh saat mengejakulasikan sperma.

  1. Stres Saat Pengeluaran Sperma

Fungsi ereksi dan ejakulasi pria, itu salah satunya dikendalikan oleh faktor pikiran. Apabila seorang pria sedang dalam kondisi stres yang cukup berat, maka ejakulasinya akan terganggu juga.

Saya pernah menemui kasus di mana pria tersebut sangat stres dan cemas dengan program hamilnya. Ia merasa bersalah karena spermanya kurang optimal, dan khawatir kalau ia tidak dapat menghamili pasangannya. Saat saya memeriksa hasil spermanya, saya menemukan bahwa spermanya berubah cukup drastis, dari yang awalnya sebetulnya hanya gangguan ringan, tiba-tiba ia menjadi gangguan yang cukup berat.

Dan ternyata benar saja, istri pasien tersebut bercerita kalau suaminya itu cukup cemas mulai dari beberapa minggu sebelum jadwal kontrol. Ia menjadi tidak mau makan, sulit tidur, dan nampak khawatir. Kecemasannya semakin meninggi saat ia sedang mengeluarkan sperma untuk diperiksa. Akhirnya saya menganjurkan pasien tersebut untuk menenangkan pikiran dan kelola stres, dan akan dilakukan pemeriksaan sperma ulang setelah lebih tenang. Hasilnya ternyata justru menunjukkan kualitas sperma pria tersebut jauh lebih baik sekali dibandingkan hasil-hasil yang sebelumnya.

Atau kemungkinan yang lain bisa saja pria tersebut menjadi stres dikarenakan ia pindah tempat laboratorium untuk pengeluaran sperma, di mana di tempat yang baru ini ruangan masturbasinya dirasa kurang nyaman dan kondusif. Tentunya untuk bisa mencapai ejakulasi dan orgasme saat mengeluarkan sperma sangat dipengaruhi oleh kondisi ruangan, jika misalnya kondisi ruangannya itu kurang nyaman maka ini akan sangat mengganggu konsentrasi pria.

Dari cerita saya tadi sudah cukup jelas menggambarkan kalau faktor pikiran dan stres itu sangat krusial sekali bagi kesuburan pria. Sehingga sangat penting sekali bagi seorang pria untuk bisa mengelola stres dan pikirannya saat sedang menjalani program hamil.

  1. Sakit Dalam Kurun Waktu Dekat

Pada kondisi-kondisi tubuh yang sedang sakit, hal ini dapat menyebabkan dampak ke kualitas spermanya. Karena saat seorang pria sakit, kadar radikal bebas di tubuhnya meningkat, dan suhu tubuhnya akan terjadi demam yang menyebabkan suhu buah zakar menjadi lebih sehingga merusak sel spermanya.

Dikarenakan produksi sperma memakan waktu kira-kira 2,5 bulan, maka kondisi sakit dalam waktu periode ini sangat mungkin menyebabkan terjadinya penurunan sperma, terlebih kalau sakitnya ini waktunya sangat dekat sekali dengan proses pemeriksaan sperma.

Apabila seorang pria yang sedang menjalani hamil tiba-tiba ia terkena penyakit, saya sangat menganjurkan untuk segera periksa ke dokter yang ahli dengan penyakit yang dideritanya. Semisal kalau tiba-tiba pria tersebut sakit tenggorokan, maka segeralah periksa ke dokter spesialis telinga hidung dan tenggorokan untuk mendapatkan terapi secepatnya.

Karena dengan pemberian obat-obatan yang tepat dari dokter, hal ini dapat membantu menurunkan keparahan penyakit yang diderita, sehingga diharapkan dampak buruk dari penyakit tersebut ke sperma dapat dicegah semaksimal mungkin.

  1. Perubahan Pola Hidup Tidak Sehat

Penyebab yang terakhir ini sama seperti yang diceritakan pada podcast Denny Sumargo, di mana ia bilang bahwa pria yang tiba-tiba pola hidupnya tidak sehat seperti sering begadang dan kelelahan bekerja itu akan menurun kualitasnya. Pernyataan tersebut sangat betul sekali karena memang kualitas sperma dipengaruhi oleh kesehatan tubuh.

Apabila pria terdapat perubahan pola hidup menjadi kurang sehat seperti sering begadang hingga kurang tidur, makanan dan minuman yang tidak jaga, konsumsi rokok dan alkohol yang tinggi, maka kesehatan tubuhnya akan terjadi perubahan yang juga mengakibatkan penurunan kualitas sperma.

Hal ini dikarenakan sperma yang baik itu memerlukan kondisi kesehatan tubuh yang baik pula. Jika pria tersebut mengubah pola hidupnya, maka spermanya pun akan terkena imbas dari kondisi tubuhnya. Sehingga teramat krusial bagi seorang pria menjaga pola hidup sehatnya dan terus konsisten melakukannya dalam jangka waktu lama, terlebih saat sedang menjalani proses program hamil perlu memakan waktu.

  1. Kesalahan Pengeluaran Sperma

Meskipun ini jarang terjadi, tetapi saya pernah beberapa kali menemui kasus ini. Perubahan sperma drastis yang terjadi itu disebabkan karena adanya kesalahan saat proses pengeluaran sperma. Meskipun seharusnya kesalahan ini tidak terjadi apabila seorang pria sudah sering melakukan pemeriksaan sperma, tetapi tentunya tidak menutup kemungkinan.

Beberapa kesalahan yang saya temui itu seperti air mani yang tidak tertampung sempurna di gelas alias ada yang tertumpah, proses masturbasi menggunakan metode senggama terputus, dan penggunaan lubrikan. Untuk meminimalisir kesalahan ini saran saya adalah agar mematuhi aturan cara pengeluaran sperma yang tepat dan dilakukan secara konsisten setiap kali proses pemeriksaan.

Terkait bagaimana proses pengeluaran sperma dan persiapannya yang tepat, saya sudah pernah membuat artikel khusus yang membahas ini. Jika ingin membacanya kembali, bisa klik link berikut ini.

Itu tadi adalah 5 penyebab tersering terjadinya penurunan kualitas sperma yang terjadi secara tiba-tiba. Dari penjelasan di atas sudah sangat jelas sekali ya pentingnya persiapan, istirahat yang cukup, kelola stres, dan menjaga kesehatan tubuh bagi pria yang menjalani program hamil. Tujuannya agar membuat sperma yang diejakulasikan menjadi lebih optimal dan diharapkan kualitas spermanya lebih baik.

Sebagai saran terakhir, saya juga menganjurkan untuk pria melakukan pemeriksaan sperma di laboratorium terstandar dan melakukannya di tempat yang sama. Hal ini bertujuan agar pria yang melakukan proses pengeluaran sperma tidak repot beradaptasi ulang dengan tempat ruangannya dan meminimalkan perbedaan subjektif dari petugas pemeriksa spermanya. Karena bukan tidak mungkin, ada perbedaan hasil sperma yang mencolok dikarenakan adanya perbedaan prosedur dan pendekatan laboratorium yang berbeda.

Artikel ini telah direview oleh:

dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top