Penyebab & Solusi Penis Terlihat Kecil

Banyak pria yang khawatir dan cemas dengan ukuran penisnya, meskipun mungkin saja ukuran penis miliknya itu normal. Di artikel kali ini, kita akan membahas bersama-sama, apa saja yang menyebabkan penis seorang pria menjadi terlihat kecil dan bagaimana cara mengatasinya.

Sebuah penelitian menunjukkan sebanyak 45% pria itu mengalami kekhawatiran dan kecemasan terkait ukuran penisnya. Angka ini cukup besar, yang menandakan hampir 1 dari 2 orang pria itu minder dengan ukurannya. Pertanyaannya sekarang adalah, mengapa kejadian ini cukup banyak sekali terjadi?

Sebelum kita membahas mengenai hal ini lebih lanjut, sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu berapa ukuran panjang penis yang normal dan berapa yang dikatakan sebagai tidak normal. Hal ini sangat penting, karena jika ukuran penisnya memang tidak normal, maka hal ini adalah sebuah kelainan pembentukan di tubuh dan memerlukan penanganan oleh dokter.

Panjang penis sendiri sebetulnya dipengaruhi oleh faktor ras, sebuah data penelitian menunjukkan kalau panjang penis rata-rata berdasarkan benua adalah sebagai berikut ini. Sebagai catatan, panjang berikut ini dilaporkan dalam keadaan penis yang diregangkan. Afrika 12.53 cm, Asia 11,60 cm, Eropa 13,40 cm, Amerika Utara 13,75 cm, dan Amerika Selatan 15,60 cm. Dari data tersebut terlihat ya kalau benua Asia itu adalah yang memiliki penis paling kecil dibandingkan wilayah lainnya.

Untuk ukuran panjang penis di Indonesia sendiri, sampai sekarang saya belum ada membaca data penelitian resminya. Tetapi kalau dari pengalaman saya sebagai dokter andrologi yang sehari-harinya melakukan pemeriksaan panjang penis, saya menemukan kalau rata-rata panjang penis dewasa normal orang Indonesia dalam keadaan diregangkan adalah sekitar 10 cm.

Keadaan yang disebut sebagai micropenis atau penis kecil sendiri adalah apabila seseorang berusia dewasa memiliki panjang penis di bawah 7.5 cm pada saat diregangkan. Jika seorang pria masuk ke dalam kategori ini, maka ini sesungguhnya merupakan sebuah permasalahan dan memerlukan penanganan agar diharapkan dapat memperpanjang ukuran penisnya.

Namun perlu di-ingat angka kejadian micropenis sendiri sebetulnya tidak begitu banyak. Sebuah data penelitian menunjukkan pada pria baru lahir, angka kejadian micropenis itu berkisar 0.6%.

Lantas jika angka micropenis sebetulnya tidak begitu besar, mengapa banyak pria yang mengeluh kalau ukuran penisnya tidak normal? Secara garis besar terdapat 5 penyebab mengapa penis seorang pria itu terasa kecil ukurannya, kita akan membahasnya satu persatu.

  1. Penis Terkubur

Ada sebuah kondisi penyakit yang disebut sebagai burried penis alias bahasa Indonesianya adalah penis yang terkubur. Kondisi ini sering mengenai pada orang-orang yang mengalami kegemukan atau obesitas, sehingga menyebabkan lemak tubuhnya cukup banyak di daerah sekitar penis.

Akibat dari kondisi ini penisnya menjadi terkubur ke dalam dan terkesan sangat kecil sekali. Kelainan penis terkubur ini bisa mengenai pada seorang anak-anak atau bahkan usia dewasa sekalipun. Namun yang harus dibedakan dan dipastikan adalah ukuran dari penisnya, jika seseorang tersebut memiliki ukuran panjang penis yang normal namun terkubur, barulah ia dapat disebut sebagai burried penis. Tetapi tidak jarang juga kondisi micropenis ditemukan pada orang-orang yang mengalami kegemukan.

Untuk kondisi kelainan penis terkubur ini salah satu langkah terbaik untuk menanggulanginya adalah dengan mencoba menurunkan berat badan, dan apabila memang tidak ada perbaikan maka bisa mempertimbangkan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan terapi guna meminimalisir cadangan lemak di sekitar penis.

  1. Jenis Bentuk Penis

Tahukah kalian, sebetulnya penis itu memiliki 2 jenis, istilahnya yaitu shower dan grower. Penis shower di sini artinya adalah tipikal penis yang dia suka pamer, karena dalam kondisi tanpa ereksi pun ia sudah terlihat panjang. Sebaliknya tipikal penis grower justru lebih malu-malu kucing tapi menjadi beringas ketika ereksi, karena saat keadaan biasa ia terlihat kecil tetapi ketika terjadi ereksi justru panjangnya menjadi jauh lebih panjang.

Cara mudahnya adalah, kalau penis kalian sebelum dan setelah ereksi perbedaan panjangnya sangat siginifikan lebih dari 4 cm, maka ini disebut sebagai penis grower. Tapi keluhan perubahan panjang sebelum dan setelah ereksinya tidak begitu nampak, alias kurang dari 4 cm, maka ini masuk ke dalam penis shower.

Hal ini dikarenakan penis itu disusun oleh 2 jenis jaringan, yaitu kolagen dan elastin. Jaringan kolagen itu yang membuat penis menjadi keras dan elastin itu yang membuat menjadi elastis. Pada penis tipe shower mereka memiliki elastin lebih sedikit dan kolagen yang lebih banyak, sementara pada penis tipe grower memiliki elastin lebih banyak dan kolagen yang sedikit.

Pria yang memiliki penis shower itu mencapai hampir 74%, sementara 26% lebih banyak masuk ke dalam grower. Ini menunjukkan kalau lebih banyak pria memiliki penis yang terlihat panjang sedari awal. Akibatnya, bagi pria yang memiliki penis tipe grower ia sering menjadi minder ketika membandingkan dengan penis orang lain. Terlebih lagi penis tipe grower ini ia lebih sensitif terhadap kondisi dingin yang menyebabkan ia menjadi lebih menyusut ketika dalam keadaan lemas.

Tetapi sebetulnya yang harus diketahui, baik kondisi penis shower atau grower itu merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Karena kondisi ini merupakan sebuah jenis tipe penis saja.

  1. Kekhawatiran Pikiran

Masalah kekhawatiran dari pikiran ini merupakan salah satu penyebab yang cukup sering saya temui. Terdapat beberapa kondisi kelainan di mana seorang pria khawatir dengan ukuran penisnya. Salah satunya adalah small penis syndrome yang artinya adalah kondisi seorang pria yang cemas dengan ukuran penisnya di saat sebetulnya ia memiliki penis dengan ukuran yang normal. Biasanya seseorang dengan kondisi ini selain terdapat gejala khawatir dan cemas, juga merasakan malu hingga bingung dengan kondisinya ini.

Di samping itu ada pula kondisi yang disebut locker room syndrome, yaitu kondisi di mana seorang pria khawatir dengan opini teman-temannya terhadap ukuran penisnya, di saat sebetulnya ia percaya diri dengan ukuran penisnya saat seorang diri atau bersama dengan pasangannya. Sesuai dengan namanya, locker room syndrome, ini biasa terjadi di tempat-tempat pria tidak menggunakan pakaian seperti ruang ganti.

Pada kondisi yang berat, ada pula istilahnya  adalah koro yaitu sebuah gangguan di mana seseorang merasa alat organ reproduksinya menjadi hilang atau tertarik ke dalam tubuh, di saat sebetulnya keadaannya adalah normal. Bahkan sering seseorang tersebut merasa nyawanya terancam dikarenakan kondisi ini.

Tentu apabila masalah pikiran ini terasa sangat mengganggu sekali maka ini perlu untuk penanganan oleh dokter andrologi untuk bisa memberikan penjelasan dengan baik. Sering kali pria menjadi cemas karena membaca berbagai sumber yang membuatnya bingung dan justru akhirnya mendiagnosis diri sendiri.

  1. Membandingkan dengan Orang Lain

Seperti yang sudah saya jelaskan di awal video, ukuran penis normal itu dipengaruhi oleh faktor ras, dan memang kita sebagai warga asia itu memiliki ukuran yang rata-rata lebih pendek dibandingkan dengan benua lainnya.

Sekarang bayangkan, bagaimana perasaan kita seseorang asia yang memiliki tipe penis yang grower melihat konten-konten pornografi yang sebagian besar diperankan oleh orang Eropa. Belum lagi karena konten pornografi tersebut, mereka menggunakan berbagai cara, seperti proses editing hingga seleksi pemeran, agar penis seorang pria di film tersebut semakin panjang. Maka yang terjadi tentu orang Asia tersebut menjadi minder dengan penis milikinya.

Sudah tentu hal ini sebetulnya adalah sebuah kekeliruan karena membandingkan dengan hal yang tidak realistis. Pada prinsipnya selama panjang penis seseorang itu sudah normal, maka kita tidak perlu mengkhawatirkan atau membanding-bandingkannya lagi. Ingat pepatah lama, “rumput tetangga akan selalu lebih hijau dibandingkan rumput sendiri”.

  1. Gangguan Ereksi Jangka Panjang

Pada pria yang mengalami gangguan ereksi alias penyakit disfungsi ereksi dalam jangka panjang, salah satu akibatnya adalah jaringan di penisnya mengalami kerusakan yang mengakibatkan ukuran penisnya menyusut. Hal ini dikarenakan aliran darah di penis, terutama saat ereksi, itu diperlukan untuk memberikan kesehatan pada sel-sel dan jaringan di sekitar penis.

Sehingga apabila terjadinya gangguan aliran darah dalam jangka panjang, misalnya pada seseorang yang menderita penyakit gangguan pembuluh darah, seperti darah tinggi dan kencing manis kemudian menderita impoten, maka hal ini akan menyebabkan jaringan di penis menjadi jaringan parut yang dapat menyebabkan penis menjadi menyusut.

Mungkin penyusutan penis yang terjadi sebetulnya tidak terlalu besar sekali, tetapi seorang pria tersebut tersadar karena terdapat perubahan dari panjang penisnya.  Tentu apabila hal ini terjadi, salah satu solusi terbaiknya adalah menangani gangguan disfungsi ereksi dan menghindari apabila kondisi ini terjadi dalam jangka panjang.

Itu tadi adalah 5 penyebab penis seorang pria menjadi terlihat menyusut. Sekarang kita akan membahas ya bagaimana sebaiknya yang harus dilakukan apabila kita merasakan hal tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan adalah kita harus menyadari dahulu apakah penis kita ukurannya normal atau tidak. Karena jika sebetulnya ukuran penis kita itu sudah normal, bisa jadi hal tersebut disebabkan karena kecemasan kita semata.

Apabila memang ada kondisi-kondisi tubuh yang mengakibatkan penis menjadi lebih kecil seperti kegemukan atau disfungsi ereksi, maka sangat dianjurkan untuk menangani akar penyebabnya. Kita bisa menurunkan berat badan dan mencari pengobatan untuk menangani gangguan fungsi ereksi tersebut.

Jika memang masih ragu dan cemas terkait hal ini, saya sangat menyarankan untuk bisa berkonsultasi dengan dokter andrologi terdekat. Tujuannya adalah untuk bisa dilakukan pemeriksaan secara pasti, apakah ukuran penis kita sudah betul normal atau tidak. Jika memang terdapat kelainan seperti micropenis, maka biasanya akan dilakukan evaluasi dan terapi.

Terakhir, saya tidak menyarankan untuk penggunaan terapi pemanjang penis yang tidak sesuai dengan ilmu kesehatan. Beberapa kali saya menemui ada kasus pria yang melakukan penyuntikan minyak di daerah batang penisnya dengan harapan bisa membuat penisnya tampak lebih besar. Namun yang terjadi justru penisnya mengalami infeksi dan dapat membahayakan tubuh.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top