Untuk para orang tua perlu waspada terhadap gangguan pertumbuhan panjang penis pada anak laki-laki, karena jika dibiarkan bukan tidak mungkin ke depannya penisnya tidak memanjang secara optimal sehingga menimbulkan kekhawatiran pada anak dan juga gangguan fungsi reproduksi. Di video kali ini kita akan membahas berapa panjang penis yang normal pada anak laki-laki, bagaimana cara mengukurnya, dan apa yang harus dilakukan jika ternyata panjang penis anak tersebut tidak normal.
Seiring bertambahnya usia anak laki-laki, terjadi tumbuh kembang yang salah satunya adalah pertumbuhan dari panjang penis. Pertumbuhan panjang penis anak laki-laki ini penting untuk diperhatikan apakah sudah masuk ke dalam kategori normal atau belum, karena jika panjangnya ternyata di bawah nilai normal maka hal ini menunjukkan terjadinya permasalahan di tubuh sang anak.
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan gangguan terjadinya pertumbuhan panjang penis pada anak, yang paling sering adalah disebabkan adanya gangguan pada hormon testosteron, gangguan genetik, atau juga tidak menutup kemungkinan terdapat faktor-faktor penyebab lainnya.
Pada dasarnya penis anak akan bertumbuh secara signifikan ketika ia menginjak usia pubertas antara 10-14 tahun. Tetapi pada usia awal-awal sebelum puber sendiri, penis anak juga akan terjadi pertumbuhan sedikit demi sedikit dan perlu untuk diawasi secara rutin.
Panjang penis pada anak juga dipengaruhi oleh faktor ras anak tersebut. Dan permalasahannya data-data yang terdapat di berbagai penelitian itu bersumber dari ras-ras Eropa hingga Afrika. Tentu masyarakat Indonesia tidak bisa menggunakan standar panjang dari ras tersebut karena terdapat perbedaan standar rata-rata.
Sekarang pertanyaannya adalah, berapa sih panjang penis yang normal pada anak-anak di Indonesia? Berikut ini saya akan lampirkan tabel panjang penis normal yang biasa saya gunakan sejak pendidikan Dokter Spesialis Andrologi:
Usia (tahun) | Panjang Normal (cm) |
0 | 2,8-3,8 |
1 | 3,3-4,4 |
2 | 3,5-4,6 |
3 | 3,8-4,9 |
4 | 4,0-5,1 |
5 | 4,0-5,3 |
6 | 4,2-5,3 |
7 | 4,2-5,4 |
8 | 4,4-5,5 |
9 | 4,7-6,0 |
10 | 4,8-6,1 |
11 | 4,9-6,8 |
12 | 5,3-7,1 |
13 | 6,6-9,3 |
Yang harus diperhatikan, ukuran panjang tersebut diukuran dengan metode pengukuran panjang penis yang diregangkan. Adapan cara untuk mengukurnya adalah:
- Posisikan anak dalam posisi tidur telentang
- Tarik bagian kepala penis secara halus hingga ke atas maksimal (hindari jangan sampai menimbulkan nyeri)
- Letakkan penggaris di atas dari batang penis (jika perut anak gemuk maka bisa pula dengan meletakannya di samping kiri/kanan penis)
- Tekan penggaris hingga ujung tubuh anak
- Hitung dari ujung perut hingga ke kepala penis (bukan kulup penis)
Jika setelah dilakukan pengukuran dengan metode di atas, namun panjang penis tidak mencapai angka normal maka hal ini bisa jadi menunjukkan sebuah permasalahan pada pertumbuhan penis, yang bisa saja masuk ke dalam kategori small penis atau bahkan micropenis.
Bedanya small penis dan micropenis adalah, jika small penis itu panjang penisnya sedikit di bawah nilai normal, sementara micropenis disebut jika panjang penisnya berada cukup jauh di bawah nilai normal. Pada prinsipnya keduanya perlu diwaspadai, karena ini menunjukkan bahwa penis tidak memanjang secara optimal.
Ketika sudah mengarah kecurigaan pada gangguan pertumbuhan penis, maka sangat penting untuk membawa anak untuk diperiksa ke dokter Andrologi agar mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut juga penanganan sesuai yang diperlukan.
Biasanya dokter Andrologi akan melakukan pengukuran ulang terlebih dahulu, kemudian memeriksa organ reproduksinya mulai dari lubang kencing, buah zakar, dan penis apakah terdapat kelainan atau tidak, kemudian akan dilanjutkan pemeriksaan hormon melalui pengambilan darah sesuai indikasi jika diperlukan.
Jika pada anak tersebut memungkinkan diterapi, maka akan diberikan obat-obatan dalam bentuk suntikan yang diberikan secara berkala agar membantu memacu pertumbuhan panjang penis secara optimal sambil di-evaluasi secara berkala.
Kemungkinan untuk perbaikan panjang penis sendiri diharapkan dapat terjadi setelah pemberian terapi sekita 2-3 bulan tergantung pada respon terhadap pengobatan. Diharapkan setelah diberikan pengobatan dan diawasi secara rutin, penis memanjang sesuai dengan target normal berdasarkan usia anak.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And