Kemampuan hubungan seksual yang baik berbanding lurus dengan keharmonisan dalam rumah tangga pasangan suami istri. Terlebih bagi pria, menjaga performa seperti kekerasan ereksi dan durasi mencapai ejakulasi adalah hal yang sangat krusial. Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa kesalahan yang keliru mengenai performa seksual pria, juga 4 tips agar meningkatkan performa seksual yang baik.
Sebuah studi di India menunjukkan bahwa sebesar 30% angka perceraian terjadi karena penurunan performa seksual oleh pasangan baik pada pria maupun wanita. Angka yang cukup besar ini menunjukkan bahwa seringkali yang terjadi penurunan performa seksual namun tidak mendapatkan tatalaksana dengan baik, akibatnya berujung pada kejadian yang tidak diharapkan di rumah tangga.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa salah satu hal penting dalam rumah tangga adalah mendapatkan kepuasan seksual dari pasangan. Jika terjadi keluhan yang dapat menurunkan performa seksual, maka dapat terjadi kekecewaan bagi pasangan karena tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
Performa seksual sendiri mencakup banyak hal di dalamnya, mulai dari komunikasi yang baik, membangun keintiman, proses stimulasi, ereksi dan ejakulasi penis yang adekuat, lubrikasi vagina yang cukup, dan lainnya. Jika terjadi salah satu gangguan pada proses-proses tadi, maka dapat terjadi penurunan performa seksual pada pasangan suami istri.
Tentu tidak bisa dipungkiri, seiring bertambahnya usia manusia, maka kondisi tubuh tidak akan sama persis seperti saat masih muda. Terjadi berbagai perubahan-perubahan yang membuat tubuh menjadi menurun performanya. Salah satu penyebabnya adalah terjadi penurunan hormon-hormon yang berperan pada fungsi seksual, seperti hormon testosteron.
Tetapi yang harus digarisbawahi, proses penuaan yang mengganggu performa tubuh ini bukanlah sesuatu yang harus kita maklumi dan biarkan. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus oleh kita, dan sebisa mungkin mengambil tindakan yang ideal agar penurunan tersebut bisa dicegah atau dikembalikan seperti semula.
Salah satu anggapan lain yang juga sering keliru adalah, bahwa usia tua sudah tidak dapat melakukan hubungan seks sama sekali. Jika seseorang yang telah memasuki usia lanjut masih dapat melakukan hubungan seks yang berkualitas, maka itu menjadi salah satu faktor yang menunjukkan bahwa kesehatan tubuhnya masih terjaga dengan baik.
Sebuah studi di Inggris menunjukkan, bahwa pria yang terjadi gangguan ereksi, meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner 3-5 tahun kemudian. Hal ini dikarenakan gangguan ereksi bisa menjadi salah satu indikator awal yang menunjukkan terjadinya gangguan pembuluh darah pada tubuh. Oleh karena itu, ketika terjadi penurunan performa seksual, sangat penting untuk mencari tahu apa penyebabnya dan segera melakukan tatalaksana yang terbaik,
Sekarang, mari kita bahas bagaimana cara untuk menjaga performa seksual, khusunya pada pria.
- Mengenal indera yang dominan
Stimulai seksual sangat berkaitan dengan indera manusia dalam prosesnya. Indera manusia sendiri terdiri dari 5, yakni pendengaran, pengecapan, peraba, penghidu, dan pengelihatan. Secara umum setiap orang memiliki 2 jenis indera yang menjadi dominannya. Semisal, ada orang yang indera paling krusial baginya adalah pengelihatan dan penghidu, maka untuk terjadi performa seksual yang ideal penting baginya untuk melihat penampilan dan mencium wangi pasangan yang nyaman agar timbunya gairah seksual.
Seringkali seiring berjalannya waktu, banyak yang melupakan pentingnya stimulasi indera yang diperlukan karena sudah dianggap tidak penting. Pada prinsipnya, stimulasi seksual berdasarkan indera yang dominan akan terus diperlukan pasangan sepanjang masih aktif melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenali apa yang menjadi indera dominan kita dan pasangan, kemudian mengomunikasikan dan mencari variasi yang bisa memanjakan indera tersebut sehingga performa seksual dapat terjaga.
- Pola hidup sehat
Kesehatan tubuh secara keseluruhan berkaitan erat dengan performa seksual. Hal ini karena fungsi tubuh dalam melakukan hubungan seksual seperti ereksi penis dan lubrikasi vagina sangat memerlukan tubuh yang sehat, mulai dari pembuluh darah, persarafan, hingga hormon. Sebagai contoh, ketika seseorang menderita kencing manis dan darah tinggi yang berat dan tidak terkontrol, maka dapat terjadi gangguan aliran darah di tubuh yang salah satu gejala awalnya adalah gangguan ereksi pada pria.
Rutin berolahraga seminggu tiga kali, mengonsumsi buah dan sayuran, tidur cukup minimal 7 jam per hari, dan menghindari stres adalah beberapa dari kunci untuk melakukan pola hidup sehat agar performa seksual tetap terjaga. Tentu pola hidup sehat ini adalah salah satu “obat ajaib” yang gratis dan efektif, namun dalam pelaksanaannya perlu dilakukan secara terkontrol dan konsisten.
- Waspada dengan penyakit terkait fungsi seksual
Berbagai penyakit dapat menggangu tahapan-tahapan dalam fungsi seksual normal secara spesifik pada pria. Keluhan yang tersering pada pria antara lain gairah rendah, gangguan ereksi, dan gangguan ejakluasi.
Penyebab dari keluhan-keluhan tersebut secara garis besar dibagi menjadi dua, yang pertama masalah di pikiran, dan yang kedua disebabkan karena adanya penyakit di tubuh. Masalah pertama seringkali muncul akibat adanya stres atau trauma yang mengakibatkan seseorang terganggu pikirannya saat berhubungan seksual. Sementara masalah kedua timbul akibat disebabkan penyakit lain, seperti darah tinggi, kencing manis, infeksi, dan lain-lain.
Tentunya adanya permasalahan-permasalahan pada masing-masing fungsi seksual ini akan mengganggu performa seksual baik pada penderita maupun pada pasangan yang sebenarnya tidak mengalami gangguan. Hal ini dikarenakan hubungan seksual memerlukan kondisi kedua pasangan yang ideal, jika salah satu mengalami gangguan, maka hal ini dapat menyebabkan pasangannya juga kesulitan mencapai kepuasan dan performa yang optimal.
- Rutin memeriksakan diri ke tenaga kesehatan
Salah satu solusi terbaik untuk menjaga performa seksual adalah dengan menjaga tubuh kita dari berbagai penyakit. Kalaupun di antara kita sudah memiliki berbagai kondisi komorbid seperti darah tinggi, kencing manis, dan lainnya, maka sangat penting untuk rutin memeriksakan diri secara berkala ke dokter.
Namun, jika memang terjadi gangguan yang mengganggu performa seksual, akan sangat penting untuk melakukan pemeriksaan ke dokter yang ahli di bidangnya agar mendapatkan pemeriksaan yang komprehensif. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mencari tahu apa-apa saja kemungkinan sumber penyebab yang menimbulkan gangguan seksual, dan melakukan tatalaksana secara lengkap.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And