Salah satu cara program hamil alami yang sangat direkomendasikan dan bisa dilakukan oleh semua pasangan adalah dengan metode berhubungan di masa subur istri. Karena pada dasarnya saat istri mengalami masa subur, maka saat itulah kemungkinan terjadinya kehamilan menjadi lebih optimal jika dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Kali ini kita akan membahas metode apa saja yang bisa dilakukan untuk menghitung masa subur istri.
Sebelum beranjak lebih jauh kita harus bisa membedakan antara masa subur dengan ovulasi, karena dua ini adalah istilah yang berbeda.
Ovulasi adalah suatu keadaan di mana terdapat sel telur yang matang pada istri akan dikeluarkan dari tempat penyimpanan telur yang bernama ovarium.Telur yang matang ini dia akan menunggu di sebuah saluran yang bernama tuba falopi, di mana ia akan bertahan selama kira-kira 12-24 jam. Jika setelah terjadi ovulasi tetapi tidak ada sperma yang membuahi telur ini, maka telur akan hancur dan dikeluarkan bersamaan dengan menstruasi. Sekitar 5 hari sebelum terjadinya ovulasi ini yang di sebut dengan masa subur istri, karena pada masa ini kemungkinan hamilnya cukup baik.
Sekarang pertanyaannya mana yang lebih dianjurkan untuk bisa terjadi kehamilan, berhubungan saat ovulasi atau saat memasuki periode masa subur? Berhubungan seksual yang paling ideal agar dapat terjadi kehamilan adalah pada saat periode masa subur istri, dan dilakukan secara rutin hingga mencapai hari ovulasi. Hal ini dikarenakan sperma dapat bertahan hingga 5 hari pada saat masa subur istri, dikarenakan adanya lendir serviks yang membuat sperma dapat bertahan lebih lama.
Pertanyaan selanjutnya adalah berapa kali baiknya berhubungan seksual? Jawaban yang paling ideal sebetulnya adalah berhubungan teratur sebanyak 2-3x seminggu. Dan saat masa subur istri disarankan berhubungan sekurang-kurangnya 2 hari sekali atau jika tidak masalah maka boleh-boleh saja berhubungan setiap hari di masa subur. Hal ini diharapkan dapat membuat sperma yang terakumulasi di dalam organ reproduksi wanita lebih banyak, sehingga kemungkinan hamilnya lebih baik.
Berikut ini beberapa metode untuk mengetahui masa subur istri:
- Metode Kalender
Langkah awal termudah yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan metode kalender. Cara menghitungnya adalah, dengan menghitung berapa hari siklus haid wanita dari hari pertama haid ke hari pertama haid selanjutnya.
Misalkan seorang wanita datang bulan hari pertama tanggal 1 Januari, kemudian ia haid kembali hari pertama siklus selanjutnya pada tanggal 29 Januari, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa siklus haidnya adalah selama 28 hari.
Kemudian bulan depan setelah wanita tersebut mengalami haid hari pertama, maka kita harus mencari tahu kapan kira-kira ia akan mengalami siklus haid selanjutnya lalu dikurangi 14 hari. Jadi apabila ia haid hari pertama tanggal 29 Januari, kemudian setelah dibuat estimasi maka diperkirakan bulan selanjutnya ia mengalami jadwal haid pada tanggal 27 Februari. Diperkirakan ovulasi akan terjadi pada tanggal 27 Februari dikurangi 14 hari, yakni tanggal 13 Februari.
Ingat salah satu cara perhitungan masa ovulasi dengan metode kalender ini adalah dengan memperkirakan kapan tanggal haid selanjutnya dikurangi 14 hari. Setelah mendapatkan tanggal perkiraan ovulasi, selanjutnya kita kurangi tanggal tersebut dengan 5 hari untuk mengetahui periode masa subur. Sehingga pada kasus diatas ia diperkirakan berada pada masa subur di tanggal 13 Februari dikurangi 5 hari, yakni tanggal 8 Februari. Mulai dari tanggal 8 hingga 13 Februari ini lah pasangan disarankan rutin berhubungan seksual.
Sekarang contoh kasus lain jika seseorang tersebut siklus haidnya memiliki kisaran yang sedikit bervariasi, sebagai contoh 28-30 hari. Maka untuk menghitungnya, kita dapat membuat tanggal perkiraan sedikit lebih luas.
Sebagai contoh seseorang haid pertama tanggal 29 Januari, maka diperkirakan ia akan mengalami jadwal haid selanjutnya antara tanggal 27-29 Februari. Diperkirakan ovulasinya akan terjadi paling awal 27 Februari dikurangi 14 hari, yakni tanggal 13 Februari, dan paling akhir 29 Februari dikurangi 14 hari, yakni tanggal 15 Februari. Sehingga perkiraan tanggal ovulasi adalah antara 13-15 Februari.
Untuk perkiraan masa suburnya tetap sama, tanggal perkiraan awal ovulasi yaitu 13 Februari dikurangi 5 hari, yakni tanggal 8 Februari. Tetapi saran untuk rutin melakukan hubungan seksualnya dimulai dari tanggal 8 hingga 15 Februari karena ada kemungkinan ovulasinya terjadi lebih akhir.
Kalau misalnya kita kesulitan untuk menghitung masa subur secara manual, maka ada cara mudahnya, yakni dengan menggunakan aplikasi penghitung masa subur yang banyak tersedia secara gratis di smartphone. Sebagai contoh di sini saya akan melampirkan tangkapan layar dari aplikasi Flo yang bisa di-download secara gratis.
Di aplikasi tersebut nanti tinggal dimasukkan identitas kita, kemudia siklus haid, dan hari apa saja haid terjadi. Secara otomatis nanti akan muncul kalender yang memprediksi kapan terjadinya ovulasi dan pada tanggal berapa masa subur sang istri. Kalau di aplikasi Flo ini masa subur ditandai dengan yang warna hijau, sementara masa yang paling subur karena mendekati ovulasi ditandai dengan warna hijau dengan titik-titik lingkaran. Pada saat tanggal berwarna hijau inilah pasangan disarankan untuk rutin berhubungan seksual.
- Lendir Serviks
Para wanita pasti pernah merasakan ada sebuah periode-periode tertentu di mana dari dalam vaginanya tiba-tiba terdapat pengeluaran cairan yang berwarna bening dan elastis. Inilah yang dimaksud dengan lendir serviks.
Lendir serviks adalah sebuah cairan yang dikeluarkan oleh organ dalam reproduksi wanita. Pada masa-masa subur seorang wanita, lendir serviks ini akan muncul selama beberapa hari. Ini adalah penanda masa subur yang paling baik karena muncul sebagai tanda dari tubuh secara langsung dan dapat dimonitor dengan mudah.
Lendir serviks ini salah satu fungsinya adalah sebagai tempat untuk memfasilitasi sperma untuk dapat membuahi, karena sifat lendirnya yang basa cocok untuk memberi perlindungan bagi sperma. Itulah mengapa saat masa subur terdapat lendir serviks yang berguna membantu terjadinya pembuahan oleh sperma.
Pada awal masa subur akan muncul lendir yang warnanya putih dan lengket, sementara pada saat menjelang hari ovulasi lendirnya menjadi lebih bening, elastis, berair, dan licin. Lendir ini persis warna dan bentuknya seperti putih telur, jadi ketika lendir ini kita coba regangkan dengan tangan ia dapat teregang hingga 2-3 cm.
Cara untuk mengecek lendir serviks ini biasanya dapat dievaluasi dengan tisu, cukup dengan menggeserkan tisu ke lubang vagina sebelum buang air kecil, wanita dapat melihat dan mengamati warna juga konsistensinya di tisu. Selain itu juga terkadang bisa terlihat adanya bekas basah di celana dalam, seringkali bentuknya simetris dan bulat.
Saat yang paling baik untuk berhubungan seksual adalah saat lendir serviks mulai terasa elastis, berair, dan licin seperti putih telur, dan rutin dilakukan hubungan seksual hingga lendir serviks yang kualitas subur ini sudah tidak terasa.
- Suhu Tubuh
Ini adalah salah satu metode lain yang bisa digunakan, tetapi ini perlu sedikit usaha karena memerlukan alat dan pencatatan. Yaitu dengan mengukur suhu tubuh wanita setelah bangun tidur.
Dalam keadaan biasa suhu tubuh wanita berkisar pada 36-36.5˚C, ketika ia memasuki ovulasi suhu tubuhnya akan meningkat menjadi >36.5 ˚C (atau lebih hangat) dan terus bertahan tinggi hingga masuk ke siklus selanjutnya.
Yang harus diingat suhu yang meningkat ini, penanda telah terjadinya ovulasi. Sehingga bisa dikatakan ketika suhu meningkat itu merupakan penanda terakhir untuk periode masa subur istri. Itulah mengapa metode ini kurang begitu saya rekomendasikan.
- Alat Tes Masa Subur
Sekarang ini ada banyak alat untuk mengetahui masa subur wanita yang dijual bebas. Kita akan bahas mengenai hal tersebut dan bagaimana cara penggunaannya.
Alat ini seringpula disebut dengan istilah LH strip, karena fungsinya ia mendeteksi kadar Luteinizing Hormone (LH) pada wanita. Bentuknya seperti stick tes kehamilan, di mana nanti akan muncul 2 garis terang yang menandakan positif.
Jadi secara mudahnya untuk dipahami, wanita akan terjadi ovulasi setelah 24-36 jam setelah terjadinya peningkatan hormon LH seperti kita lihat pada gambar di bawah. Itulah mengapa alat ini mendeteksi LH, dan ketika hasilnya ditemukan positif 2 garis terang, ini memberi tahu sang wanita bahwa dalam kurun waktu dekat akan terjadinya ovulasi.
Cara untuk menggunakan alat ini sebaiknya baca sesuai dengan aturan pakai setiap alat, tetapi sebagai gambaran umumnya adalah sebagai berikut: gunakan LH strip setiap pagi hari di mulai dari 3 hari sebelum perkiraan tanggal ovulasi melalui kalender, hingga terjadi positif samar. Pagi hari di mana ditemukan 2 garis positif samar, maka lakukan pemeriksaan ulangan pada siang dan malam hari hingga ditemukan 2 garis terang. Ketika ditemukan 2 garis terang maka ini akan menunjukkan ovulasi akan terjadi kira-kira 24-36 jam kemudian. Hubungan seksual dapat dilakukan saat ditemukan 2 garis hingga keesokan harinya.
Kelemahan dari LH strip ini, ia hanya dapat mendeteksi hanya pada saat menjelang ovulasi saja, tidak dapat 5 hari menjelang ovulasi. Hal ini dikarenakan peningkatan hormon yang dapat dideteksi oleh alat ini, hanya akan muncul pada 24 jam sebelum terjadinya ovulasi.
Itu tadi beberapa metode cara untuk menghitung masa subur istri. Perlu diketahui cara yang paling saya rekomendasikan adalah dengan mengevaluasi lendir serviks dan dapat pula dikombinasikan dengan metode kalender untuk sebagai perkiraan awal masa subur. Karena metode tersebut mendeteksi periode masa subur wanita sebelum terjadinya ovulasi, sehingga apabila rutin berhubungan di masa subur kemungkinan terjadinya kehamilan juga lebih optimal.
Dan yang tidak kalah penting juga, ini hanyalah metode alami awal yang bisa digunakan, tetapi tidak bisa menggantikan peran pemeriksaan dokter. Saya sangat menyarankan jika telah menikah lebih dari 1 tahun tetapi belum mendapatkan keturunan, segera untuk memeriksakan diri ke dokter, wanita ke dokter kandungan dan pria ke dokter andrologi.
Karena mungkin saja ternyata ditemukan penyakit atau kelainan tertentu yang menyebabkan gangguan masa subur sehingga kemungkinan hamil menjadi lebih rendah. Jika memang gangguannya sangat berat, tentu meskipun pasangan berhubungan di masa subur mereka akan kesulitan agar mencapai kehamilan, itulah mengapa pentingnya pemeriksaan oleh dokter
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And