Perasaan cinta merupakan sesuatu yang abstrak. Ia tidak bisa dilihat dibawah mikroskop, tetapi perasaannya dapat dirasakan secara nyata. Perasaan cinta ini memiliki banyak dampak kesehatan ke tubuh, salah satunya melalui peningkatan kadar hormon oksitosin. Hormon tersebut memiliki serangkaian efek yang baik bagi tubuh kita, seperti menurunkan proses peradangan, membuat pembuluh darah jantung relaks, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menjaga keseimbangan gula darah di tubuh.
Penelitian menunjukan seseorang yang sudah memiliki pasangan, kadar oksitosin-nya akan lebih tinggi dibandingkan orang yang jomblo. Jika pasangan tersebut hubungannya semakin bahagia dan harmonis, maka kadar hormon oksitosinnya akan semakin tinggi pula.
Selain itu jatuh cinta akan memulai serangkaian proses di otak, salah satunya di sistem limbik yang berfungsi mengatur emosi kita. Akibatnya hal ini akan menurunkan serangkaian stress di tubuh dan meningkatkan ketahanan sosial juga psikologis diri kita.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk menemukan pasangan yang terbaik agar diri kita bisa menjadi lebih sehat. Jika kita masih belum bisa menemukan pasangan yang cocok, kita bisa menumbuhkan perasaan cinta kepada hewan peliharaan atau paling tidak memulai untuk mencintai diri sendiri dengan berpikiran positif.
Sekarang permasalahannya adalah populasi para fakboi dan fakgirl alias manusia pemberi harapan palsu (PHP) banyak berkeliaran di bumi ini. Berjanji setia, namun mendua. Mengucap cinta, namun berdusta. Mengajak ke pelaminan, namun menikah dengan teman. Ada banyak bukan yang seperti itu?
Mungkin banyak yang beranggapan seseorang yang jatuh sakit karena suatu permasalahan seperti patah hati merupakan hal yang dilebih-lebihkan saja. Namun, dari sudut pandang medis hal tersebut bisa saja terjadi. Ada istilah penyakit yang bernama takotsubo cardiomyopathy, yakni kelainan otot jantung yang disebabkan adanya faktor emosi. Penyakit ini sering dikenal pula dengan istilah broken heart syndrome karena faktor risiko dari penyakit ini adalah perasaan stres, sedih, dan emosi yang diakibatkan adanya permasalahan hidup. Salah satu permasalah hidup yang sering membuat stres secara mendadak adalah patah hati.
Patah hati akan membuat tubuh kita mengeluarkan sejumlah hormon yang dapat menyebabkan pembuluh darah ke jantung menjadi kaku dan menyempit, sehingga mengakibatkan terganggunya suplai darah ke otot jantung. Data menunjukkan 90% dari penderita penyakit ini adalah wanita (yang mungkin disebabkan populasi fakboi lebih banyak).
Faktor-faktor yang disebutkan di atas dapat menimbulkan masalah serius ke tubuh, terutama jika mengenai pada orang-orang yang memiliki masalah kesehatan atau usia lanjut. Sekalipun patah hati tidak pasti akan membuat kita mati, namun yang perlu diingat hal tersebut jelas tidak baik bagi kesehatan tubuh kita. Oleh karena itu, mari kita hilangkan segala pikiran negatif dan jauhi pasangan yang PHP.