Indikasi Pemeriksaan Hormon Testosteron Pada Pria

Apakah semua pria perlu untuk dilakukan pemeriksaan hormon testosteron? Jawabannya adalah tidak. Terdapat indikasi-indikasi tertentu untuk dilakukan pemeriksaan hormon testosteron. Di artikel kali ini kita akan membahas beberapa indikasi tersebut.

  1. Ada Gejala Hormon Testosteron Rendah

Sehubungan dengan hormon testosteron yang memiliki fungsi luas di tubuh manusia, maka gejala hormon testosteron rendah juga akan sangat luas sekali. Adapun beberapa gejala dari hormon testosteron rendah antara lain seperti mudah lelah, kebahagiaan menurun, mudah emosi, dan daya tahan tubuh yang menurun.

Gejala yang sering muncul adalah berupa gangguan pada fungsi seksual, antara lain gairah seksual yang rendah dan gangguan pada fungsi ereksi juga ejakulasi pria. Lengkapnya terkait gejala hormon testosteron rendah sudah pernah dibahas di artikel berikut ini.

  1. Gangguan Kualitas Sperma

Pada seorang pria yang sedang menjalani program hamil, maka biasanya akan dilakukan pemeriksaan analisis sperma. Apabila dari hasil pemeriksaan laboratorium analisis sperma ditemukan bahwa terdapat gangguan kualitas sperma yang berat, seperti konsentrasi di bawah dari 5 juta, maka ini diperlukan pemeriksaan hormon testosteron.

Hal ini dikarenakan hormon testosteron berperan penting pada fungsi pembentukan sperma. Dan seringkali pada kadar hormon yang rendah, akan berakibat pada kesuburan pria yang juga terganggu.

  1. Kelainan Pembentukan Organ Reproduksi Pria

Hormon testosteron berperan pada pembentukan organ reproduksi pria sejak dalam kandungan hingga usia remaja. Pada keadaan terjadinya gangguan pembentukan organ reproduksi pria seperti buah zakar kecil, penis yang pendek, atau bahkan jenis kelamin yang ambigu, maka hal ini juga merupakan indikasi untuk pemeriksaan hormon testosteron.

  1. Terdapat Faktor Risiko dan Penyakit

Terdapat beberapa keadaan yang memerlukan pemeriksaan hormon testosteron secara rutin, sekurang-kurangnya satu tahun sekali pada keadaan-keadaan tertentu. Sebagai contoh, pada pria yang berusia di atas 40 tahun, riwayat penyakit kencing manis, darah tinggi, kolestrol, dan obesitas. Karena pada kondisi-kondisi tersebut, dapat mengakibatkan hormon testosteron menjadi lebih rendah dan menimbulkan permasalahan di tubuh.

Itu tadi adalah beberapa indikasi untuk dilakukan pemeriksaan hormon testosteron. Yang perlu diingat, pemeriksaan laboratorium hanyalah pemeriksaan penunjang saja, dan tetap juga dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter Andrologi guna mendapatkan interpretasi dan penanganan yang tepat.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top