Apa saja tanda dan gejala hormon testosteron pada pria mulai rendah dan memerluka terapi? Mari kita bahas!
Di artikel sebelumnya kita pernah membahas terkait peran dari testosteron yang berdampak banyak ke tubuh, terutama fungsi seksual pria. Yang menjadi problem adalah ketika hormon testosteron pria mengalami penurunan dan menimbulkan gejala. Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai tanda hormon testosteron rendah pada seorang pria.
Yang perlu diketahui terlebih dahulu, testosteron yang rendah dapat mengenai pada usia kapan saja, mulai sejak dalam kandungan, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti paparan bahan kimia, konsumsi makanan yang dicampur hormon, atau bahkan kelainan genetik.
Jika pada kandungan terjadi gangguan hormon testosteron, maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya kelainan pembentukan organ reproduksi pria, yang dapat menyebabkan kelak saat lahir terjadi jenis kelamin yang ambigu. Sementara jika mengenai pada anak-anak, dapat menyebabkan pertumbuhan panjang penis yang tidak optimal alias penis kecil.
Pada usia remaja, hormon testosteron berperan penting saat terjadi pubertas, sehingga jika hormon ini tidak teroptimalkan akan terjadi gangguan masa pubertas pria, sehingga tanda-tanda pubertas seperti suara yang berat, pertumbuhan bulu-bulu di tubuh, dan pembesaran ukuran penis juga buah zakar menjadi terhambat.
Angka kejadian kekurangan hormon testosteron sendiri paling sering terjadi pada usia dewasa, terlebih usia 40 tahun tahun ke atas. Hal ini dikarenakan ketika menginjak tersebut kadar hormon testosteron secara alaminya akan terjadi penurunan sebesar 1% per tahun dikarenakan fungsi biologis tubuh yang mengalami penuaan.
Namun tidak menutup kemungkinan pria dengan usia di bawah 40 tahun dapat terkena kekurangan testosteron lebih awal, dikarenakan berbagai penyebab yang cukup berat. Antara lain pola hidup yang tidak sehat, infeksi, kurang tidur, stres yang tinggi, dan makanan yang kurang baik.
Untuk mengetahui apakah kita mengalami kecurigaan penurunan hormon testosteron, maka bisa menjawab kuisioner di bawah ini:
- Apakah libido atau dorongan seksual Anda menurun akhir–akhir ini ?
- Apakah Anda merasa lemas dan kurang tenaga ?
- Apakah daya tahan & kekuatan fisik Anda menurun ?
- Apakah tinggi badan Anda berkurang ?
- Apakah Anda merasakan kenikmatan hidup menurun ?
- Apakah Anda sering merasa kesal atau cepat marah ?
- Apakah ereksi Anda kurang kuat ?
- Apakah Anda merasakan penurunan kemampuan dalam berolahraga ?
- Apakah Anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam ?
- Apakah Anda merasakan adanya perubahan atau penurunan perstasi kerja ?
Jika jawaban no.1 atau no.7 adalah ”YA” atau ada 3 jawaban ”YA” selain nomor tersebut maka kemungkinan besar terdapat penurunan kadar testosteron pada seorang pria.
Untuk lebih memastikan apakah seseorang mengalami penurunan hormon testosteron, maka ia perlu dilakukan pemeriksaan darah terlebih dahulu sebagai kriteria pasti. Jika dari hasil pemeriksaan laboratorium darah ditemukan kadar hormon testosteron yang rendah dan terdapat gejala di atas, maka hal ini menunjukkan seorang pria mengalami kekurangan hormon testosteron, dan idealnya perlu mendapatkan terapi penambahan hormon tersebut.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And