Untuk pria yang menderita Diabetes Mellitus (DM) atau istilah awamnya kencing manis, jangan sepelekan penyakit ini. Hal ini dikarenakan seseorang dengan penyakit DM memiliki risiko 3.5 kali lipat lebih besar terkena disfungsi ereksi atau impotensi. Kali ini kita membahas mengapa hal tersebut dan apa yang harus dilakukan jika seseorang dengan DM menderita disfungsi ereksi.
DM masuk ke dalam salah satu penyebab gangguan disfungsi ereksi yang ke dalam kategori gangguan fisik. Di artikel sebelumnya kita sudah membahas ya, secara garis besar ada 3 penyebab terjadinya disfungsi ereksi.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana hubungan antara penyakit DM hingga ia dapat mengakibatkan gangguan fungsi ereksi pria? Jawabannya adalah karena DM mengganggu kesehatan penis dari berbagai aspek, sehingga gangguannya betul-betul menimbulkan keparahan yang berat.
Pertama DM akan mengakibatkan gangguan sel-sel pembuluh darah yang mengakibatkan terbentuknya sumbatan di arteri sehingga akan mengganggu aliran darah penis. Akibatnya, ereksi yang seharusnya terjadi peningkatan aliran darah, justru menjadi terhambat. Kemudian sel-sel di sekitar penis juga mengalami kerusakan, sehingga pengeluaran zat yang berperan penting untuk ereksi menjadi terhambat.
Kedua, akibat dari gangguan aliran darah ini, akan berimbas ke sistem saraf di daerah penis yang mengakibatkan penuranan persarafan penis untuk mencapai terjadinya ereksi. Bahkan saraf kepekaan sentuhan di penis juga akan mengalami gangguan, sehingga meskipun sudah diberikan rangsangan di penis, tetap saja terjadi gangguan ereksi. Selain itu DM juga akan mengganggu saraf yang berperan penting untuk fungsi ejakulasi, sehingga pada beberapa kasus dapat terjadi seorang pria yang orgasme tetapi ejakulasinya tidak mengeluarkan air mani sama sekali.
Ketiga, DM akan menurunkan hormon yang berperan penting pada fungsi ereksi, yakni testosteron. Hal ini dikarenakan DM biasanya akan berhubungan dengan berbagai penyakit lain seperti obesitas, sehingga hormon testosteronnya menjadi lebih banyak yang diubah ke bentuk hormon lain.
Dari 3 faktor tersebut, sudah sangat jelas menunjukkan dampak DM terhadap disfungsi ereksi yang cukup berat. Itulah mengapa saya sebagai dokter, salah satu pertanyaan yang sering saya tanyakan ke pasien yang datang adalah apakah ada memiliki riwayat DM, jika ada maka perlu ditanyakan obat yang diminum apa saja, seberapa rutin, dan berapa nilai gula darahnya setelah menjalani pengobatan.
Kalaupun seseorang mengatakan tidak memiliki riwayat DM, biasanya tetap akan saya pastikan dengan mengecek laboratorium kadar gula darah, baik puasa dan 2 jam setelah makan. Karena cukup sering saya menemui kasus, seseorang dengan disfungsi ereksi dan tanpa pernah ada riwayat DM, begitu dilakukan pemeriksaan ternyata kadar gulanya sangat tinggi sekali mencapai 300. Singkatnya, pasien tersebut ternyata tidak sadar bahwa ia menderita DM.
Sekarang bagaimana menganggulangi kasus disfungsi ereksi pada penderita DM ini? Pengobatan pada kasus disfungsi ereksi yang disebabkan oleh DM ini pada dasarnya adalah harus menangani penyebab akarnya, yaitu gula darah yang tinggi di tubuh. Sangat disarankan seorang pasien untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter penyakit dalam agar mendapatkan terapi DM yang tepat, sehingga kadar gula darahnya dapat berangsur normal.
Pengobatan DM ini sendiri selain harus rutin mengkonsumsi obat pengontrol gula secara rutin, juga harus dilakukan monitoring secara berkala terhadap nilai gula darahnya. Karena, jika kadar gulanya masih sangat tinggi, yang terjadi adalah ereksi akan menjadi semakin sulit, dan bahkan dapat berkomplikasi ke penyakit-penyakit lain yang lebih berbahaya seperti stroke atau serangan jantung.
Untuk pengobatan terkait fungsi ereksinya sendiri, biasanya dari dokter Andrologi akan melakukan pemeriksaan hormon testosteron terlebih dahulu, mengingat salah satu dampak yang diakibatkan oleh DM adalah penurunan hormon tersebut. Setelah terdapat hasil hormonnya, baru akan dievaluasi apakah pasien tersebut memerlukan terapi hormon atau tidak.
Selain itu juga akan diberikan obat-obatan yang berguna untuk mengoptimalkan aliran darah di penis, sehingga dapat terjadi ereksi yang normal. Pemberian obat-obatan ini akan disesuaikan baik dari segi dosis, ataupun pemilihan jenis obatnya.
Di samping itu yang juga tidak kalah penting adalah untuk memperbaiki pola hidup sehat. Karena dengan kita melakukan pola hidup sehat seperti berolahraga rutin dan menjaga pola makan, selain akan memperbaiki DM ia juga akan membuat fungsi ereksi menjadi lebih baik lagi.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And