Cara Pemeriksaan Hormon Testosteron Pria

Jika ingin memeriksa hormon testosterone, kira-kira bagaimana prosedurnya dan apa saja yang harus diperhatikan? Kita akan membahasnya bersama-sama.

Hormon testosteron adalah salah satu hormon penting yang sebagian besar dihasilkan oleh organ testis atau buah zakar pada pria. Fungsi dari hormon ini secara garis besar ada 2, yakni untuk kesuburan dan seksualitas pria. Selain itu, juga ada banyak peran hormon testosteron lainnya di tubuh pria. Pada tulisan kali ini kita akan membahas bagaimana prosedur pemeriksaan hormon testosteron dan mengintepretasikannya.

Dalam keadaan tertentu, dapat terjadi penurunan atau gangguan hormon testosteron yang menyebabkan gangguan fungsi reproduksi pria, sehingga diperlukan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut kadar hormon testosteron pria. Adapun salah satu indikasi tersering untuk dilakukan pemeriksaan hormon testosteron antara lain pada keadaan: gangguan sperma, fungsi seksual menurun, dan adanya kelainan di organ reproduksi.

Biasanya seorang dokter andrologi akan melakukan wawancara dan pemeriksaan terlebih dahulu dengan seorang pria, kemudian barulah akan ditentukan apakah perlu untuk dilakukan pemeriksaan hormon testosteron atau tidak. Yang perlu diingat juga, pemeriksaan hormon testosteron ini biasanya juga akan dilakukan pemeriksaan darah lainnya sesuai dengan kebetuhan.

Itulah mengapa sangat disarankan jika ingin memeriksa hormon testosteron, bisa mengunjungi dokter andrologi terlebih dahulu, sehingga bisa dibuat pengantar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan kebutuhan lain, selain testosterone. Hal ini bertujuan agar pengambilan darah tidak dilakukan berulang kali karena ada pemeriksaan yang kurang lengkap.

Sebelum melakukan pemeriksaan, ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni:

  1. Tempat Laboratorium Pemeriksaan

Perlu diketahui, tidak semua laboratorium tersedia fasilitas pemeriksaan hormon testosteron. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset terlebih dahulu daftar laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan hormon testosterone. Mudahnya, dokter andrologi yang bertugas biasanya sudah mengetahui daftar laboratorium yang dapat melakukan pemeriksaan hormon testosteron.

  1. Syarat Pemeriksaan

Sebelum pengambilan darah, ada beberapa syarat yang harus dilakukan seorang pria supaya mendapatkan hasil yang akurat. Pertama, melakukan puasa selama 12 jam sebelum pengambilan darah. Pasien dilarang untuk makan hingga proses pengambilan darah, dan hanya boleh meminum air putih saja.

Kedua, jam pemeriksaan hanya bisa dilakukan antara pukul 7-10 pagi. Hal ini dikarenakan kadar hormon testosteron di tubuh bervariasi seiring berjalannya waktu dalam satu hari. Kadar tertinggi hormon ini berada pada pagi hari, sehingga diharapkan dilakukan pemeriksaan pada periode pukul tersebut untuk mengetahui nilai tertinggi testotsteron dalam tubuh kita.

Setelah mengetahui tempat pemeriksaan dan mempersiapkan syarat pemeriksaan, maka dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan laboratorium. Mekanisme pemeriksaan adalah dengan pengambilan darah di lengan. Darah yang diambil berkisar antara 1-2 ml oleh petugas laboratorium.

Kemudian setelah dilakukan pengambilan, barulah akan dilanjutkan pemrosesan oleh laboratorium. Biasanya hasil laboratorium akan keluar di siang hari pada hari yang sama. Namun, pada beberapa laboratorium dapat memerlukan waku kira-kira 24-36 jam untuk mendapatkan hasil. Hal ini dikarenakan pemeriksaannya akan dilakukan pengiriman ke laboratorium pusat yang terletak di luar kota, sehingga memakan waktu yang lebih lama.

Penting untuk diketahui, hasil range yang tertera di laboratorium, seringkali berbeda dengan standar yang digunakan oleh dokter andrologi, terlebih jika ada gejala dan keluhan yang mendukung. Itulah mengapa dalam menginterpretasikan hormon testosteron, perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut oleh dokter andrologi.

Sebagai contoh, jika ditemukan hasil hormon testosteron pria adalah 325 ng/dL, maka secara awam dapat diinterpretasikan bahwa kadarnya normal karena rangenya adalah 193-740 ng/dL pada pria usia lebih dari 50 tahun. Namun, jika pada pria tersebut terdapat keluhan gangguan fungsi reproduksi, maka sebetulnya ini memerlukan terapi penambahan hormon. Justru apabila menunggu kadar hormon testosterone hingga di bawah 193, yang terjadi justru gangguan fungsi seksual akan semakin berat.

Pada prinsipnya, pemeriksaan hormon testosterone adalah salah satu pemeriksaan yang penting dilakukan pada pria untuk mengoptimalkan fungsi reproduksi. Agar mendapatkan hasil yang akurat, perlu dilakukan persiapan dan interpretasi hasil yang tepat, sehingga dapat mendapatkan informasin yang tepat.

Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top