Di bawah artikel ini ada sebuah lembar hasil pemeriksaan sperma pria. Pasangan yang menjalani program hamil dan sudah melakukan pemeriksaan sperma pasti juga sudah memiliki lembar hasil ini ya. Tetapi masalah yang timbul seringkali adalah kita bingung untuk membaca dan menginterpretasikan hasil laboratorium pemeriksaan sperma. Di artikel kali ini saya akan share cara lengkap dan mudah untuk membaca hasil pemeriksaan sperma.
Salah satu pemeriksaan wajib yang dilakukan pasangan yang ingin menjalani program hamil, adalah pemeriksaan analisis sperma. Hal ini dikarenakan dengan dilakukan pemeriksaan ini, kita bisa memahami bagaimana status kesuburan pada seorang pria. Apabila dari hasil pemeriksaan menunjukkan kalau gangguan kesuburan pada seorang pria itu berat, maka hal ini menunjukkan memerlukan penanganan dan tindak lanjut segera oleh dokter untuk memperbaikinya.
Bagi yang belum pernah sama sekali melakukan pemeriksaan sperma, saya sangat menganjurkan ya untuk dilakukan pemeriksaan, terlebih bagi yang sedang menjalani program hamil. Terkait bagaimana proses persiapan sebelum pemeriksaan sperma dan tips-tips sebelum pemeriksaan, saya sudah pernah membagikan di artikel sebelumnya.
Tapi sebagai disclaimer awal terlebih dahulu, setiap laboratorium itu bisa saja terdapat perbedaan cara dan penulisan untuk hasil sperma. Sehingga mungkin contoh yang akan saya tunjukkan nanti cukup berbeda dengan standar pada beberapa laboratorium. Yang akan saya jelaskan di sini nanti adalah hasil pemeriksaan sperma di tempat laboratorium yang prosedurnya sudah sesuai dengan standar internasional World Health Organization dan Perhimpunan Dokter Spesialis Andrologi Indonesia (PERSANDI).
Untuk rekomendasi laboratorium mana saja yang kira-kira hasilnya sudah sesuai standar tersebut, saran saya bisa temui dokter andrologi terdekat yang berpraktik di tempat kita tinggal. Karena biasanya ia akan menyarankan laboratorium yang memang hasilnya diketahui sudah sesuai dengan standar yang digunakan.
Sekarang akan membaca dan belajar pelan-pelan hasil pemeriksaan laboratorium sperma ya, silakan perhatikan dan boleh dibandingkan juga dengan hasil yang sudah pernah Anda punya. Secara garis besar, membaca hasil sperma ini dibagi menjadi 4 tahapan.
1. Identitas Pasien
Jadi dari hasil pemeriksaan sperma yang pertama harus kita perhatikan tentunya adalah identitas kita ya. Ini merupakan langkah awal yang sangat penting, karena bisa saja misalnya terjadi kesalahan dalam penyerahan hasil laboratorium yang menyebabkan kita justru memegang hasil pemeriksaan milik pasien lain. Selain memastikan nama, cek juga tanggal lahir dan alamat sesuai yang tertulis di lembar hasil pemeriksaan. Pastikan kalau hasilnya memang benar-benar sesuai dengan identitas kita.
2. Data Sampel
Data sampel di sini artinya adalah informasi mengenai proses penerimaan cairan sperma yang kita berikan ke petugas, setelah selesai melakukan ejakulasi. Adapun informasi yang disajikan pada bagian ini antara lain:
- Jam Pengeluaran, Penerimaan, dan Pemeriksaan Sperma
Pada bagian ini akan ditulis jam saat terjadinya ejakulasi sperma pada jam pengeluaran, dan kapan sperma tersebut diterima oleh petugas pemeriksa. Umumnya jam pengeluaran dan penerimaan ini hanya selisih beberapa menit saja, terkecuali pengeluaran sperma dilakukan di tempat lain selain laboratorium, maka mungkin saja jam pengeluaran dan penerimaannya terdapat selisih yang lumayan jauh.
Sekarang di sini ada juga jam pemeriksaan sperma. Biasanya saat sperma di ejakulasikan seringkali ia tidak langsung diperiksa, hal ini dikarenakan pemeriksaan sperma akan dimulai ketika spermanya sudah mencair secara sempurna, atau bahasa medisnya terlikuifaksi (kita akan membahas lebih jauh masalah ini nanti).
- Tertampung
Apabila seorang pria saat mengejakulasikannya tidak ada cairan sperma yang tumpah, maka interpretasinya akan masuk ke kategori lengkap. Tetapi apabila saat ejakulasi ada cairan yang tidak tertampung, maka ia akan ditulis sebagian/ tidak lengkap. Tentu proses penampungan yang terbaik itu adalah lengkap, karena apabila sperma ada yang tumpah terutama di bagian awal, besar kemungkinan hasilnya menjadi tidak akurat.
- Cara Pengeluaran
Metode cara pengeluaran di sini adalah bagaimana cara pria tersebut terjadi ejakulasi. Satu-satunya cara terbaik adalah dengan masturbasi. Apabila ia mengeluarkannya dengan metode lain selain masturbasi, misal senggama terputus, maka akan ditulis serupa. Tetapi tentunya metode senggama terputus ini tidak sarankan, karena hasilnya menjadi kurang maksimal.
- Tempat Pengeluaran
Pada bagian ini akan diinformasikan untuk tempat pria tersebut melakukan ejakulasi. Tentu idealnya adalah mengeluarkan di ruangan masturbasi khusus yang disediakan oleh laboratorium. Apabila pria tersebut mengeluarkan di tempat lain, seperti di hotel atau rumah, maka biasanya akan ditulis juga tempat tersebut.
Terkadang selain lokasi pengeluaran sperma, juga akan ditulis wadah penampungan spermanya. Semisal di laboratorium tersebut ia menggunakan wadah plastik, tetapi ada pula yang mereka menggunakan semacam gelas khusus.
- Puasa Seksual/Abstinensi
Selisih hari antara kapan pria tersebut melakukan pemeriksaan sperma dengan hari terakhir pria tersebut ejakulasi akan dicatat di bagian ini. Yang paling baik adalah berkisar antara 2-7 hari. Jika puasa seksualnya tidak sesuai dengan aturan tersebut, maka hasil pemeriksaannya juga kurang akurat.
3. Makroskopis
Sekarang kita lanjut ke bagian yang cukup penting dalam interpretasi hasil sperma yaitu makroskopis. Yang dimaksud dengan makroskopis di sini adalah pemeriksaan sperma yang menggunakan mata telanjang secara langsung, alias tanpa menggunakan alat bantu mikroskop. Pada pemeriksaan makroskopis di sini, biasanya akan dituliskan beberapa bagian.
- Volume
Volume di sini berarti adalah banyaknya cairan mani yang dikeluarkan saat pria tersebut terejakulasi. Untuk nilai normal dari banyaknya cairan, itu adalah lebih dari 1,5 ml. Apabila cairan mani yang keluar itu di bawa dari nilai normal tersebut, keadaan ini disebut dengan hipospermia. Sementara kalau tidak ada sama sekali air mani yang keluar, ini di sebut dengan aspermia.
- Bau
Bau dari air mani yang normal itu adalah khas. Pada gangguan-gangguan fungsi reproduksi pria, bisa saja baunya menjadi amis atau busuk.
- Warna
Warna air mani yang normal itu pada umumnya adalah putih keabu-abuan. Jika warnanya terdapat warna lain selain putih, semisal coklat atau kuning, maka ini menunjukkan terdapat gangguan.
- pH
pH ini berfungsi untuk penanda tingkat asam-basa dari cairan air mani itu sendiri. Keadaan yang normal, air mani itu cenderung ke arah basa, yakni 7,2-8. Jika pH-nya terdapat perubahan, semisal ia terlalu asam kurang dari 7, maka ini bisa disebabkan karena adanya gangguan atau sumbatan pengeluaran cairan air mani.
- Likuifaksi
Saat air mani pertama keluar, ia akan dalam keadaan yang cukup kental dan terdapat semacam bentukan jelnya. Selang beberapa puluh menit kemudian, barulah ia akan mencair secara sempurna. Proses pencairan air mani dari yang awalnya kental ke cair ini yang disebut dengan likuifaksi. Normalnya, air mani akan mencair sempurna dalam kurun waktu kurang dari 60 menit.
Jika air mani tidak juga kunjung mencair lebih dari 60 menit maka ini menunjukkan sebuah permasalahan. Bisa saja hal ini disebabkan karena adanya permasalahan pengeluaran cairan dari organ reproduksi pria, seperti prostat.
- Viskositas
Viskositas berarti adalah kekentalan air mani. Normalnya, air mani memiliki kekentalan kurang dari 2 cm. Jika kekentalannya lebih dari 2 cm, kondisi ini disebut dengan hiperviskositas alias sperma yang terlalu kental. Hiperviskositas sendiri dibagi menjadi 3 tingkat beratnya, yakni ringan apabila tingkat keregangannya 2-4 cm,sedang 4-6 cm, dan berat jika lebih dari 6 cm.
4. Mikroskopis
Jika tadi adalah pemeriksaan makroskopis alias mata telanjang, maka sekarang kita akan lanjut membaca hasil pemeriksaan yang menggunakan alat bantu mikroskop, alias pemeriksaan mikroskopis. Pemeriksaan mikroskopis ini adalah salah satu kunci penting yang harus diperhatikan, karena di sini lah yang bisa memberikan informasi krusial terkait kesuburan pria. Kita akan membedahnya satu persatu.
- Konsentrasi
Jadi yang pertama harus kita ketahui dahulu, di dalam air mani itu tersusun dari berbagai komponen. Isi air mani itu tersusun dari 95% cairan organ reproduksi dan hanya 5% yang berisi dari sperma. Untuk konsentrasi di sini, maksudnya adalah kita mau melihat dalam 1ml air mani, berapa isi kandungan sperma di dalamnya.
Normalnya, konsentrasi sperma itu adalah lebih dari 16 juta/ml. Apabila konsentrasinya di bawah nilai tersebut, maka kondisi ini disebut dengan oligozoospermia, alias jumlah konsentrasi sperma yang rendah di dalam air mani. Oligozoospermia ini dibagi menjadi 2, yaitu oligozoospermia apabila konsentrasinya antara 5-16 juta/ml dan severe oligozoospermia (jumlah konsentrasi sperma yang sangat rendah) apabila konsentrasinya kurang dari 5 juta/ml.
Pada kondisi gangguan yang berat, ada yang disebut sebagai azoospermia, di mana ini berarti di dalam air mani tersebut tidak ditemukan sama sekali sperma satupun. Tetapi adapula kondisi yang disebut dengan cryptozoospermia, artinya adalah sperma hanya ditemukan setelah dilakukan proses sentrifugasi (pemutaran menggunakan mesin khusus) yang artinya jumlah spermanya ada tetapi sangat sedikit sekali.
- Jumlah Total
Kalau dikonsentrasi tadi itu untuk menilai jumlah sel sperma per 1 ml, maka di komponen jumlah total ini ia bertujuan untuk menilai ada berapa banyak jumlah sperma di air mani keseluruhan pria tersebut. Rumusnya itu adalah konsentrasi dikalikan dengan volume air mani. Nilai normalnya adalah lebih dari 39 juta sperma/ ejakulat.
- Motilitas
Sperma itu akan berenang di dalam cairan air mani. Pada komponen motilitas ini ia akan menilai bagaimana kualitas kecepatan berenang dari sel sperma tersebut. Pergerakan dari sperma ini dibagi menjadi 3 jenis, yaitu progressive, non-progressive, dan immotile.
Progressive di sini artinya adalah sperma yang bergerak dengan baik, pada sebagian laboratorium ada yang membagi progressive menjadi 2, yakni rapid progressive dan slow progressive, dan adapula yang menjadikannya hanya 1 saja. Non-progressive artinya adalah pergerakan sperma yang sangat minim sekali, jadi pergerakannya itu seperti hanya berputar dalam lingkaran kecil saja. Terakhir yaitu sperma yang pergerakannya immotile, ini menandakan sperma yang tidak bergerak sama sekali.
Yang menjadi kunci untuk kesuburan pria yang baik, adalah sperma yang geraknya progressive alias bergerak dengan cepat. Karena sperma yang bergerak inilah yang mampu untuk membuahi sel telur. Nilai normal dari sperma progressive ini adalah 30%. Apabila pergerakan sperma kategori progressive ini di bawah dari 30%, maka ini kelainan sperma yang disebut dengan ashtenozoospermia.
- Aglutinasi
Aglutinasi artinya adalah terdapat sperma bergerak yang menempel dengan sperma bergerak lainnya, akibatnya pergerakan dari sperma menjadi terganggu. Aglutinasi ini ada derajat beratnya, yaitu +1 (ringan), +2 (sedang), +3 (berat), dan +4 (sangat berat).
Normalnya, sperma itu tidak ditemukan adanya aglutinasi dari hasil pemeriksaan. Jika memang ditemui aglutinasi, dan derajatnya cukup berat, biasanya akan dilanjutkan pemeriksaan sperma lanjutan untuk mengecek dan mencari tahu penyebab aglutinasinya. Salah satu yang menjadi kekhawatiran adalah apabila aglutinasi tersebut disebabkan oleh reaksi antibodi di sperma.
- Leukosit
Arti dari leukosit adalah sel darah putih. Sel darah putih ini merupakan sebuah mekanisme pertahanan tubuh, di mana ia bertugas untuk melawan bakteri. Nilai normal dari sel darah putih dalam air mani adalah kurang dari 1 juta. Apabila terdapat peningkatan jumlah leukosit di air mani yang disebut sebagai leukocytospermia, maka ini menjadi kecurigaan terdapat reaksi peradangan atau bahkan infeksi di organ reproduksi pria.
- Immature Germ Cell
Maksud dari sel ini adalah ditemukannya sperma muda di dalam cairan air mani. Untuk nilai normal jumlah sperma muda ini sendiri tidak ada. Dengan kata lain pada pria yang ditemukan atau tidak ditemukan adanya sperma muda ini, tidak perlu dikhawatirkan apapun terlepas dari jumlahnya berapa.
- Viabilitas
Viabilitas ini merupakan salah satu pemeriksaan sperma tambahan. Biasanya ia akan dilakukan pemeriksaan apabila sperma yang bergerak itu kurang dari 30%, alias pada kelainan yang disebut dengan ashtenozoospermia.
Jadi pemeriksaan viabiltias ini ia bertujuan untuk mengevaluasi integritas dari membran sel sperma. Dengan pemeriksaan ini kita dapat mengetahui apakah pada sperma yang imotile ia mati atau jangan-jangan ia hidup hanya saja tidak bergerak.
Jika ditemukan viabilitas ini tinggi, maka bisa menjadi kecurigaan terdapat kelainan struktur sperma yang menyebabkan ia tidak mampu bergerak. Sementara, jika ternyata viabiliasnya di bawah dari nilai normal, maka dicurigai ada kelainan di gudang penyimpanan sperma atau bahkan reaksi infeksi yang membuat spermanya terbunuh.
- Morfologi
Arti dari morfologi adalah bentuk, sehingga di komponen penilaian ini bertujuan untuk menilai bagaimana bentuk dari sperma. Secara garis besar, yang dinilai adalah bagaimana bentuk dari kepala, leher, dan ekor dari sperma.
Normalnya sperma yang memiliki bentuk normal itu jumlahnya adalah lebih dari 4%. Apabila ternyata jumlah sperma yang bentuknya normal itu di bawah dari nilai standar, maka ini disebut dengan kelainan teratozoospermia.
Itu tadi adalah penjelasan dan makna dari hasil pemeriksaan sperma di laboratorium. Untuk di hasil laboratorium yang saya pegang ini, hasilnya adalah normozoospermia, alias sperma yang normal. Dikarenakan pada setiap komponennya ditemukan dalam batas nilai yang normal. Sekarang saya akan contohkan lagi contoh hasil sperma lain yang mengalami gangguan.
Saran saya, jika memang masih kesulitan untuk memahami, atau memang ditemukan kesimpulannya terdapat kelainan di sperma pria, maka saya sangat menganjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter andrologi terdekat guna dilakukan interpretasi dan pemeriksaan lebih lanjut untuk mencari tahu penyebabnya.
Artikel ini telah direview oleh:
dr. Jefry Albari Tribowo, Sp.And